61.488 Wisatawan Kunjungi KBB Selama Libur Panjang Idul Adha

libur panjang kbb
Objek wisata di kawasan Lembang masih jadi favorit para wisatawan yang datang ke KBB pada momen libur Idul Adha 1446 H lalu. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Sebanyak 61.488 wisatawan datang dan menghabiskan waktu liburannya ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada momen libur panjang Idul Adha 1446 H/2025.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengatakan, jumlah wisatawan tersebut tercatat dari sebanyak 18 objek wisata yang tersebar di berbagai lokasi di KBB.

“Selama libur Idul Adha 2025 dari tanggal 5-9 Juni, wisatawan yang masuk ke KBB totalnya 61.488 wisatawan, dan paling banyak ke wilayah Cisarua, Parongpong, dan Lembang,” ucapnya, Rabu 11 Juni 2025.

David mengakui jika kunjungan wisatawan masih didominasi ke daerah Lembang, Cisarua, Parongpong. Namun wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata seperti di Cipatat dan Curug Malela di Rongga juga tetap ada.

Berdasarkan rincian, kunjungan wisatawan pada tanggal 5 Juni sebanyak 6.034, lalu 6 Juni 13.525. Kemudian tanggal 7 Juni mencatat jadi kunjungan terbanyak yakni 19.232, adapun di tanggal 8 Juni tercatat 14.494, serta tanggal 9 Juni ada 8.203 wisatawan.

“Kalau dibandingkan libur Idul Fitri lalu angka kunjungan ini ada penurunan sedikit. Mungkin kalau Idul Fitri orang silaturahmi terus rekreasi bareng keluarga besar, tapi di Idul Adha biasanya orang stay di rumah,” tuturnya.

BACA JUGA: Okupansi Hotel di Lembang KBB Pada Momen Libur Panjang Kurang dari 50 persen, Pengusaha Ketar-ketir

Dikatakannya, penurunan kunjungan wisatawan juga salah satunya karena kondisi perekonomian masyarakat yang belum bagus. Serta dampak dari efisiensi anggaran oleh dilakukan pemerintah yang berdampak kepada masyarakat.

Hal itu juga dirasakan oleh sektor perhotelan. Berdasarkan data yang diterima Disparbud KBB dari Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) KBB tingkat hunian kamar hotel (okupansi) selama momen Idul Adha 2025 rata-rata sebesar 44%.

“Angka data okupansi itu dari 15 hotel/perusahaan di Lembang dan Padalarang selama periode 5-9 Juni 2025,” ucapnya.

Menurutnya, selain karena faktor daya beli masyarakat dan efisiensi anggaran, minimnya tingkat hunian hotel saat momen liburan juga karena banyak wisatawan yang memilih datang di pagi hari lalu sore atau malamnya pulang. Selain ada juga yang menginap di hotel yang ada di luar KBB.

“Penumpang Whoosh itu, mereka datang dengan kereta pagi lalu keliling wisata di KBB, kemudian malamnya pulang lagi ke Jakarta. Dengan perjalanan hanya setengah jam sampai, mereka tidak perlu menginap,” jelas David.

Sebagai upaya meningkatkan okupansi, lanjut David, PHRI bersama pengelola wisata restoran dan DTW lainnya telah melakukan promosi bersama. Selain itu Mendagri Tito Karnavian menegaskan jika pemerintah daerah diperbolehkan menggelar kegiatan di hotel.