HALOJABAR.CO – Debat pamungkas calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat yang diikuti lima paslon calon yang berkontestasi di Pilkada KBB 2024, cukup panas saat membahas soal rotasi mutasi pejabat.
Pasalnya dua di antara pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada KBB 2024, yakni pasangan nomor urut 3 dan 5 adalah yang mengalami bagaimana proses rotasi mutasi di Pemda KBB yang akhirnya untuk pertama kali dalam sejarah dibatalkan.
Hingga akhirnya pejabat yang sudah diambil sumpah jabatan, harus dikembalikan ke posisi semula sebelum mereka di rotasi, mutasi, ataupun promosi ke jabatan baru.
Àwalnya dimulai ketika paslon nomor urut 1, Didik Agus – Gilang Dirga (DILAN) mendapat kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan terkait tata kelola pemerintahan kepada Paslon nomor urut 5, Sundaya – Asep Ilyas (MANDIRI).
“Terkait tata kelola pemerintahan yang baik kan harus mengikuti aturan yang berlaku. Bagaimana dengan fenomena proses rotasi mutasi (rotmut) yang dianggap tidak sesuai sehingga dibentuk pansus dan dibatalkan oleh BKN, serta terjadinya defisit beberapa kali. Bagaimana upaya ke depan menghindari permasalahan serupa?” tanya Calon Bupati Didik Agus.
BACA JUGA: Gaungkan Visi Raharja Wibawa saat Debat Pilkada KBB Perdana, Ini Penjelasan Paslon EDUN
Pertanyaan itu langsung dijawab oleh Sundaya, calon Bupati Bandung Barat dari jalur perseorangan atau independen ini. Menurutnya persoalan rotmut yang terjadi pada pemerintahan lalu sampai akhirnya dibatalkan oleh BKN karena ada aturan normatif yang dilanggar.
“Mestinya penempatan pegawai disesuaikan dengan potensi, kompetensi, dan integritas bukan karena faktor kedekatan,” kata Sundaya yang ketika persoalan itu muncul menjadi Ketua Pansus Rotmut DPRD KBB.
Begitupun soal defisit anggaran yang menimpa KBB, lagi-lagi Sundaya mengkritisi pemerintahan sebelumnya atau di masa kepemimpinan Bupati Hengki Kurniawan.
Defisit anggaran terjadi karena pemerintahan sebelumnya out of track dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah disepakatinya dengan DPRD KBB.
“Pemindahan anggaran yang telah disepakati eksekutif dan legislatif inilah yang membuat APBD mengalami defisit. Dimana belanja yang mestinya tuntas di tahun itu, pada akhirnya menjadi beban dan harus ditanggung APBD 2024,” sebutnya.
Kemudian paslon nomor urut 3, HADE yang mendapat giliran menanggapi pernyataan Sundaya, melalui Cabup Hengki Kurniawan mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Paslon MANDIRI mengarah kepada dirinya saat menjabat sebagai Bupati Bandung Barat.