HALOJABAR.CO – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan pemeriksaan wahana di sejumlah destinasi wisata.
Pemeriksaan lebih banyak difokuskan di wilayah Lembang yang menjadi surganya wisata di KBB, termasuk di momen libur Nataru. Namun begitu di berbagai objek wisata lainnya pun di luar Lembang dilakukan pemeriksaan yang sama.
“Pemeriksaan wahana wisata Ini menjadi kegiatan rutin yang kami lakukan setiap menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” kata Kepala Disparbud KBB Akhmad Panji Hermawan melalui Kepala Bidang Pariwisata pada Disparbud KBB, David Oot, Rabu 18 Desember 2024.
Diterangkannya, meski pembinaan dan pengawasan jelang libur Nataru sudah menjadi hal yang rutin, namun tahun ini ada penambahan lokus pembinaan dan pengawasan. Yakni tidak hanya ke destinasi wisata tapi juga restoran.
“Bandung Barat tengah mengembangkan sektor pariwisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Ini artinya, makanan yang tersaji di restoran harus halal,” sambungnya.
Menurutnya, pembinaan dan pengawasan menjelang libur Nataru tidak hanya sebatas destinasi besar tapi juga yang dikelola oleh kelompok, seperti Pokdarwis.
BACA JUGA: Libur Nataru, Pemda KBB Targetkan Kunjungan Wisatawan Meningkat 20 Persen
Pemeriksaan dilakukan dengan membagi dalam beberapa kelompok yang disebar ke sejumlah destinasi wisata, tak terkecuali yang dikelola Pokdarwis seperti halnya Stone Garden.
Pembinaan dan pengawasan ini untuk memastikan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di destinasi pariwisata dan usaha pariwisata secara ketat.
Dimana dalam menjalankan operasional, pelaku usaha agar tetap konsisten melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Seperti melakukan kalibrasi atau uji petik keamanan dan kelaikan serta melakukan perawatan terhadap fasilitas atau wahana. Terutama untuk wahana dengan tingkat risiko tinggi.
Seperti di The Great Asia Africa (TGAA), fasilitas liftnya secara rutin setiap pekan dilakukan pemeliharaan sehingga terjamin keamanan dan keselamatannya.
“Upaya pembinaan dan pengawasan di destinasi wisata dan restoran ini sebagai langkah kesiapan keamanan, kenyamanan dan keselamatan di tempat wisata,” pungkasnya.***