Sports  

Sekretaris Paguyuban Klub Voli Sindir PBVSI KBB yang Minim Prestasi, Tak Pernah Lolos BK Porprov

PBVSI KBB
Sekretaris Paguyuban Klub Bola Voli Kabupaten Bandung Barat (KBB) Bob Sofyan. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Sekretaris Paguyuban Klub Bola Voli Kabupaten Bandung Barat (KBB) Bob Sofyan menyoroti kinerja dari Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) KBB yang minim prestasi.

Tidak hanya itu pembinaan terhadap klub ataupun pemain tidak jelas yang membuat para atlet tidak memiliki harapan pasti karena minimnya jenjang kompetisi.

“PBVSI KBB ini ada di bawah naungan KONI KBB, mereka dapat dana pembinaan secara rutin, tapi pembinaan kepada klub dan atletnya tidak ada,” ucapnya, Rabu 5 Maret 2025.

Dia memberikan fakta yang cukup miris, bahwa sejak KBB berdiri tahun 2007, cabang olahraga bola voli belum pernah menorehkan prestasi membanggakan.

Jangankan bisa mendapatkan medali emas di ajang bergengsi seperti Porda atau Porprov. Untuk bisa lolos dari babak kualifikasi (BK) Porda atau Porprov Jabar belum pernah karena kalah bersaing dengan daerah lain.

“Itu kan ironis sekali, padahal KBB itu memiliki klub dan pemain bola voli sangat banyak jika mampu dimaksimalkan,” sambungnya.

Dirinya mencontohkan, klub bola voli yang bergabung dengan Paguyuban Klub Bola Voli KBB saja jumlahnya lebih dari 100 klub yang berasal dari 16 kecamatan.

Namun sayangnya keberadaan mereka ini tidak dianggap atau diberdayakan karena ada persoalan di induk olahraganya.

Alhasil Paguyuban Klub Bola Voli KBB berjalan sendiri meskipun tidak didanai atau mendapatkan anggaran pembinaan dari pemerintah daerah.

BACA JUGA: Bandung BJB Tandamata Tutup Proliga 2025 dengan Kemenangan Usai Taklukan Jakarta Livin

“Sekelas Paguyuban Klub Bola Voli KBB saja yang tidak ditunjang dengan bantuan APBD mampu menggelar kejuaraan. Bahkan, ikut tampil empat kali di kejurnas seperti di Bogor, Solo, Lampung, dan Banten. Sementara kiprah dari PBVSI KBB apa?” tanyanya.

Bob menyebut, kepengurusan PBVSI KBB banyak yang mengundurkan diri. Hanya menyisakan ketua dan beberapa orang pengurus, sedangkan kebanyakan pengurus lainnya, termasuk sekretaris, Binpres memilih mundur.

Padahal bantuan anggaran pembinaan dari Pemkab Bandung Barat terus mengalir. Tapi entah dipergunakan untuk apa dan sepertinya tidak mampu dimaksimalkan untuk pembinaan pemain ataupun klub.

Semestinya yang harus dilakukan saat ini, lanjut Bob, mulai dilakukan seleksi atlet menghadapi babak kualifikasi Porprov Jabar. Sebelumnya harus menyeleksi atlet yang akan dipilih untuk memperkuat tim voli KBB.

Akan tetapi tanda-tanda ke arah itu belum ada, bahkan audiensi pihaknya ke PBVSI KBB juga tidak pernah digubris. Padahal paguyuban ini dibentuk oleh para pecinta olahraga bola voli, termasuk klub yang peduli sekaligus prihatin dengan vakumnya kejuaraan yang diselenggarakan PBVSI KBB.