Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Kampung Cireundeu Cimahi, 6 Rumah Warga Rusak

Banjir Bandang Cireundeu
Kerusakan salah satu rumah yang dindingnya jebol akibat banjir bandang saat melanda Kampung Cireundeu, RT 02/RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat 7 Maret 2025 malam. (Foto: Dok BPBD Cimahi)

HALOJABAR.CO – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cimahi memicu banjir bandang yang merusak warga di Kampung Cireundeu, RT 02/RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jumat 7 Maret 2025 malam.

Dampak banjir bandang di Cireundeu, Cimahi, tercatat ada enam rumah warga yang rusak dan dua warga mengalami luka akibat tertimpa tembok bagian belakang rumah yang jebol lantaran tidak kuat menahan terjangan air yang masuk ke dalam rumah.

“Kejadiannya sekitar jam 17.30 WIB saat itu hujan deras dan saya sedang memperbaiki saluran karena mampet khawatir air masuk rumah,” kata salah seorang warga Khoeruman (27), Sabtu 8 Maret 2025.

Dia mengaku sudah menyadari tembok rumah milik salah satu warga dalam posisi miring. Selain itu juga terlihat ada air menyemprot keluar dari sela-sela tembok yang sudah mulai retak.

Kemudian tiba-tiba air menyembur dengan deras dan diikuti tembok yang jebol dan ambruk. Dirinya sempat berusaha menghindar namun kaki dan lututnya terluka akibat terkena material tembok yang jebol.

BACA JUGA: Bogor Diterjang Banjir Bandang, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Minta Penghentian Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak

“Alhamdulillah masih selamat, cuma memang sempat kena bagian kaki, jadi lututnya luka,” ujarnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Cimahi, Rohmat mengatakan petugas sudah melakukan assessment dan penanganan dampak banjir bandang. Termasuk menyingkirkan material yang menyumbat saluran serta menutup akses gang.

“Hasil assessment banjir bandang di RW 10 Cireundeu menyebabkan 6 rumah jebol pada dinding belakangnya dan dua orang luka ringan,” kata Rohmat.

Menurutnya selain karena intensitas hujan yang tinggi banjir bandang tersebut dipicu saluran yang tertutup material longsor dari Tembok Penahan Tanah (TPT) yang terjadi beberapa hari lalu.

“Saluran airnya tersumbat jadi air meluber ke permukiman dan menjebol dinding rumah warga sampai masuk,” tandasnya.***