Kuliner Napak Sancang, Sensasi Makan Ikan Bakar di Atas Genangan Waduk Saguling KBB

Napak Sancang KBB
Lokasi wisata kuliner restoran terapung Napak Sancang di genangan Waduk Saguling di Kampung Sayuran, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, menjadi salah satu wisata yang cocok dinikmati keluarga di momen lebaran. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Geliat restoran dan cafe terapung di genangan Waduk Saguling yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin menambah keberagaman wisata kuliner, salah satunya Napak Sancang.

Ini dikarenakan wisatawan menjadi memiliki banyak pilihan ketika ingin kongkow sekadar makan atau ngopi bareng keluarga, teman, atau pasangan terkasih di momen lebaran.

Apalagi view perairan Waduk Saguling menjadi hal baru yang tidak bisa didapatkan saat kulineran ke Mall. Sehingga itu bisa menjadi sensasi tersendiri untuk melepas rasa penat dari rutinitas sehari-hari.

Seperti restoran dan cafe Napak Sancang yang berada di hamparan genangan Waduk Saguling di Kampung Sayuran, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Resto ini dirintis sejak tahun 2013 lalu dengan menghadirkan konsep yang unik. Hal itu untuk menarik minat pengunjung untuk datang. Dimana resto ini berbentuk seperti kapal terapung yang berada di tengah-tengah Waduk Saguling.

Ide awal muncul dari sang pemilik yang akrab disapa Mang Aep ketika dirinya sedang berdiri di tepian bendungan dan mandang luas hamparan air. Saat itu terpikir bagaimana memanfaatkan permukaan air menjadi ladang usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Sehingga akhirnya tercetuslah membuat rumah makan terapung. Diawali dengan bangunan kecil sederhana, setapak demi setapak respons konsumen sangat positif dan semakin banyak yang datang.

BACA JUGA: Bajamba Kapau Hadirkan Sarapan dan Kuliner Autentik Kapau di Kota Bandung

Napak Sancang KBB
(Foto: Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

Akhirnya restoran terapung mengalami pelebaran dan perubahan bentuk menjadi seperti sebuah perahu yang sedang mengapung. Kini luas restoran terapung Napak Sancang sudah mencapai 5.000 meter persegi, dengan panjang 100 meter dan lebar 25 meter.

“Niatnya ingin bikin usaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar, dan alhamdulillah akhirnya jadi seperti ini,” ucapnya kepada HALOJABAR.CO.

Di tempat ini menyajikan makanan khas ikan bakar/goreng, ayam bakar/goreng, nasi timbel, dan beragam menu khas sunda. Semuanya disajikan dadakan dan ikannya juga dijaring dadakan, pengunjung bisa milih.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati beragam minuman kopi, bisa juga menikmatinya di sini. Kedai kopinya berada di bagian belakang resto dengan suasana nyakan dan pemandangan hamparan air Waduk Saguling.

Terkait makna dari nama Napak Sancang, dirinya menyebutkan jika filosopinya adalah mengambang di atas air. Jadi pengunjung yang datang ke sini mereka bisa merasakan seperti makan di sebuah kapal terapung dari mulai haluan, geladak, hingga buritan, sambil menikmati suasana alam sekitar.