Program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Ini Kata Wamendagri

siswa barak militer
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya saat berkunjung ke Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB, Jumat 9 Mei 2025. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menggagas pendidikan dan pembinaan siswa nakal atau tidak disiplin di barak militer.

Kebijakan mendidik siswa di barak militer telah diterapkan di beberapa daerah seperti di Kabupaten Purwakarta dan di Dodik Bela Negara Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Terkait hal ini, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mendukungan terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menggagas program pendidikan di barak militer bagi pelajar yang terlibat tawuran dan perilaku menyimpang lainnya.

“Program Gubernur Jabar sangat baik apabila melibatkan berbagai kalangan agar konsepnya semakin kuat. Para psikolog dan pakar pendidikan perlu ikut dilibatkan agar program ini dimatangkan dengan pendekatan yang tepat,” ucapnya kepada wartawan saat berkunjung ke Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB, Jumat 9 Mei 2025.

BACA JUGA: 274 Siswa SMA dan SMK Ikuti Pendidikan Karakter yang Digelar Pemprov Jabar dan Kodam III Siliwangi

Menurutnya, program tersebut merupakan langkah progresif untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab pada generasi muda.

Namun dirinya menyarankan dalam pelaksanaan programnya, diminta melibatkan berbagai pihak, termasuk psikolog dan pakar pendidikan, demi menyempurnakan konsep dan implementasinya.

Kepala daerah memang memiliki kewenangan diskresi untuk membuat kebijakan. Namun, partisipasi dari berbagai pihak akan membuat kebijakan tersebut semakin matang dan dapat diterima oleh masyarakat luas.

“Semakin kebijakan itu partisipatif, semakin matang pula hasilnya. Insya Allah, ini akan menjadi kebijakan yang membawa kebaikan,” imbuhnya.

Seperti diketahui program pendidikan dan pembinaan siswa nakal atau tidak disiplin di barak militer menjadi perhatian publik. Kendati ada pro dan kontra namun banyak masyarakat dan orang tua siswa mendukung dengan harapan anak-anak mereka menjadi baik.***