HALOJABAR.CO – Sejak dilahirkan hingga kini menginjak usia 17 tahun, Neng Ijah tidak bisa merasakan kehidupan seperti gadis remaja umumnya.
Keterbatasan fisik membuat warga Kampung Babakansirna RT 01/12, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut hanya bisa berdiam diri di rumahnya.
Guratan takdir dari sang pencipta diterima Neng Ijah dengan lapang dada. Meski terlahir sebagai seorang disabilitas sejak lahir hingga selama ini hanya bisa beraktivitas di dalam rumah, tidak membuatnya berputus asa.
Hingga akhirnya bantuan dari tangan-tangan mulia melalui perantara Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) Kabupaten Bandung Barat (KBB), hadir menunjukkan komitmennya dalam membantu yang membutuhkan melalui program kemanusiaan.
Bantuan kursi roda ini membuka lembaran baru dalam hidupnya. Kini, dia dapat keluar rumah, bercengkrama dengan tetangga dan teman-temannya, serta menikmati suasana di sekitar lingkungannya yang selama ini belum pernah dirasakan.
Momen haru pun terlihat saat senyum bahagia terpancar di wajah Neng Ijah saat menerima bantuan. Beserta orang tuanya, mereka mengucapkan rasa terima kasih kepada Baznas KBB dan para muzaki yang telah berbaik hati.
Selain kursi roda, Baznas KBB juga menyalurkan paket sembako kepada warga sekitar sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak secara ekonomi.
Kegiatan penyaluran dilakukan secara langsung oleh Ketua Baznas KBB dan Wakil Ketua II didampingi oleh Camat Gununghalu, perangkat kecamatan, serta UPZ Kecamatan dan UPZ Desa Sirnajaya.
Kehadiran mereka menjadi bukti sinergi antara BAZNAS dan pemerintah daerah dalam memastikan zakat sampai pada yang berhak menerimanya.
Ketua Baznas KBB Iing Nurdin mengatakan bahwa penyaluran ini bukan hanya sekadar kerja otak, tetapi juga kerja otot. Sebab untuk menjangkau para mustahik seperti Neng Ijah, pihaknya harus menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer melalui area persawahan sawah.
“Ini adalah bentuk nyata bahwa zakat para muzaki dan aghniya yang dititipkan ke Baznas KBB benar-benar kami tunaikan dengan penuh tanggung jawab. Karena zakat bukan sekadar angka, tapi amanah yang menghidupkan harapan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II BAZNAS KBB, Saiful Rachman menambahkan, penyaluran bantuan hingga ke pelosok permukiman warga memang melelahkan. Tapi ini bukan sekadar perjalanan, namun sebuah perjuangan agar tidak ada mustahik yang terlewat dari jangkauan zakat.