HALOJABAR.CO – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik 10 pejabat eselon II setingkat kepala dinas, badan, biro, direktur rumah sakit daerah, pada Rabu (28/5/2025).
Uniknya, pelantikan pada jabatan tinggi dilakukan di pabrik kendaraan listrik BYD, kawasan Subang Smartpolitan Sawangan, Kabupaten Subang.
Adapun pelantikan dilaksanakan berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat Nomor 821.2/kep.2.4-bkd/2025 tentang Alih Tugas dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat.
Beberapa pejabat yang dilantik seperti Rini Cempaka yang mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kemudian, Dani Gumelar sebagai Kepala Dinas Perhubungan. Ada pula Sekarwati yang ditunjuk sebagai Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar, dan juga sejumlah pejabat tinggi lain.
“Hari ini kita melakukan ikrar sumpah jabatan, bahwa kita berkomitmen mendorong kemajuan Jawa Barat,” ungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam amatnya.
Adapun beberapa pesan yang diamanatkan KDM, sapaan karib Dedi Mulyadi, kepada para JPT yang dilantik antara lain meninggalkan berbagai ego yang bersifat personal.
BACA JUGA: Di Hadapan Mahasiswa UI, Dedi Mulyadi Paparkan Konsep Pembangunan Berbasis Budaya
Kemudian sambung Dedi, yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembangunan adalah langkah -langkah out of the box dalam menyelesaikan problem di lapangan.
“Jam kerja itu formal, tidak ada artinya kalau tidak ngapa-ngapain, yang dibutuhkan adalah langkah-langkah out of the box menyelesaikan problem,” ucap KDM.
KDM juga meminta para JPT agar dalam memandang problem di lapangan tidak berorientasi pada proyek yang tentu memakan waktu dan anggaran yang sedemikian rupa. Namun harus berfokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan.
“(Misalnya) Di PU itu harus punya divisi perbaikan, rekrut tenaga outsourcing itu tukang tembok tukang ngaduk,” ucap KDM.
“Caranya di PU bikin anggaran pasir, anggaran semen. Jadi drainase yang batunya lepas jangan nunggu proyek yang berikutnya, tapi lakukan segera perbaikan,” kata KDM.
Di samping itu, KDM juga mengajak para JPT agar berani mengambil risiko dari tindakan yang dilakoni. Sebab dorongan atau upaya yang akan digalakan saat ini adalah upaya teknis dan taktis.
“Mengambil risiko konsekuensinya dalam pikiran kita satu, mengabdi, titik. Gak ada lagi berpikir yang lain, sudah mau apa lagi,” ujar KDM.
“Kerja saya adalah kerja teknis, semuanya harus taktis teknis kita tidak punya banyak waktu,” pungkasnya.***
Daftar Pejabat Tinggi Dilantik: