Persib  

Keluarga Bobotoh asal Cililin KBB yang Meninggal Akibat Terjatuh dari Flyover Pasupati Dapat Santunan

bobotoh cililin meninggal
Persib dan VPC santuni keluarga bobotoh asal Cililin yang meninggal. (MO Persib)

HALOJABAR.CO – Nugraha, bobotoh asal Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia setelah dua pekan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akibat terjatuh dari atas flyover Pasupati.

Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar Persib usai insiden kecelakaan yang mengakibatkan Nugraha, bobotoh asal Cililin, meninggal saat mengikuti konvoi Persib juara pada 24 Mei 2025 lalu.

Sebagai bentuk empati dan solidaritas, manajemen Persib bersama Viking Persib Club (VPC) bersinergi memberikan santunan kepada keluarga almarhum di rumah duka, Kampung Cipari, RT 03/RW 06, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Santunan disampaikan Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat, Adhi Pratama dan Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar.

“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum Nugraha. Perayaan kemenangan seharusnya menjadi momen penuh sukacita, namun menjadi duka bagi kita semua,” kata Adhi.

“Pemberian santunan ini adalah bentuk kasih dan solidaritas dari keluarga besar Persib kepada keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Adhi.

Adhi menegaskan, pentingnya menjadikan aspek keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan yang melibatkan bobotoh.

BACA JUGA: Hari Ini, Persib Akan Umumkan Pemain Baru lewat Teaser di Videotron Dago

“Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” tambahnya.

“Ke depan, kami berharap semua pihak dapat lebih terkoordinasi dan lebih bijak dalam menyambut momen kebanggaan seperti ini, agar perayaan bisa berjalan dengan aman dan tertib,” ujar Adhi.

Sementara Ketua VPC, Tobias Ginanjar pun menyampaikan, duka atas meninggalnya Nugraha bukan hanya milik satu keluarga, tetapi milik seluruh komunitas bobotoh.

“Kami datang sebagai keluarga, bukan sekadar organisasi suporter. Almarhum adalah bagian dari kita,” kata Tobi, sapaan Tobias Ginanjar.

“Santunan ini adalah wujud nyata bahwa bobotoh selalu hadir untuk saling menguatkan, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ungkapnya.

“Harapan kami, tidak ada lagi nyawa yang melayang dalam euforia. Keselamatan harus jadi prioritas utama,” kata Tobias.

Kolaborasi antara Persib dan Viking Persib Club dalam momen ini menjadi pengingat kuat bahwa sepakbola bukan sekadar pertandingan, tetapi juga tentang kebersamaan, kemanusiaan, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Dalam suka maupun duka, Persib dan bobotoh tetap satu.***