HALOJABAR.CO – Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), harus dikirim menggunakan perahu.
Pasalnya untuk mencapai wilayah tersebut harus melewati genangan Waduk Cirata dan menembus kumpulan eceng gondok yang memenuhi permukaan waduk.
Jika menggunakan jalur darat maka harus memutar dan kondisi jalannya rusak parah. Kampung Cijuhung merupakan salah satu wilayah di KBB yang berbatasan bedengan Cianjur yang masuk kategori terisolir karena fasilitas jalan kurang mempuni.
Kondisi hujan deras yang mengguyur beberapa pekan terakhir memperparah akses jalan sehingga tak bisa dilalui sepeda motor dan mobil karena jalur dipenuhi lumpur sedalam 30 centimeter dan pohon tumbang.
BACA JUGA: KPU KBB Bereskan Pendistribusian Logistik Pilkada ke 16 Kecamatan
Kondisi itu membuat petugas harus memakai jalur alternatif lewat Waduk Cirata menggunakan perahu. Namun akses tersebut bukan tanpa hambatan, karena perahu yang ditumpangi waega kerap terhalang gulma eceng gondok.
“Kami pakai jalur air dan pakai perahu untuk kirim logistik pemilu ke TPS Kampung Cijuhung. Perjalanan sekitar 30 menit dan logistik sampai dengan aman,” kata Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Bandung Barat, Deni Firman Rosadi, Selasa 26 November 2024.
Menurutnya, moda transportasi perahu menjadi pilihan utama distribusi logistik ke Kampung Cijuhung lantaran kampung ini terisolasi. Jalur darat tak bisa dilalui kendaraan roda dua atau mobil.
Kondisi jalan rusak hanya bisa ditempuh jalan kaki menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Apalagi hujan beberapa hari terakhir mengakibatkan akses makin sulit.
BACA JUGA: KPU KBB Terima Logistik Surat Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat
“Akses ke lokasi kalau lewat darat sulit. Sepanjang jalan penuh lumpur setinggi 30 centimeter jadi kendaraan sulit, dan juga rawan longsor dan pohon tumbang” terang Deni.
Untuk jumlah Daptar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak di Kampung Cijuhung yang lokasinya terpencil ini berjumlah 282 pemilih dengan 1 TPS. Pihaknya merekomendasikan lokasi TPS berada di ruang kelas agar pencoblosan dan rekapitulasi suara aman dari ancaman bencana.
“Kami juga meminta agar pembuatan TPS pakai gedung sekolah SD supaya agar aman dari bencana, dan ketika turun hujan,” pungkasnya.***