Bey Machmudin Takziah ke Rumah Syamsul Diana Ahmad, Korban TPPO di Kamboja

Bey Machmudin TPPO Kamboja
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin takziah ke rumah duka salah satu korban TPPO di Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa 17 September 2024.(Foto: Yogi Prayoga/Biro Adpim Jabar)

HALOJABAR.CO – Penjabat Gubernur Bey Machmudin takziah ke rumah Syamsul Diana Ahmad (30) yang menjadi korban TPPO di Kamboja di Desa Parungseah Berong, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa 17 September 2024.

Syamsul menjadi korban perdagangan orang yang dilakukan mafia berkedok agen tenaga kerja di Kamboja.

Menurut keterangan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi yang mendapatkan laporan dari rekan kerjanya, Syamsul meninggal diduga karena serangan jantung.

Syamsul meninggal pada 2 Agustus dan jenazahnya tiba di Parungseah Berong pada Jumat 13 September 2024.

“Duka cita mendalam kepada  keluarga,” ujar Bey Machmudin.

BACA JUGA: Mulai Oktober 2024, Zero Emission Zone Akan Diterapkan di Seluruh Kantor OPD Pemprov Jabar

Bey Machmudin berharap kejadian ini yang terakhir di Jabar dan tidak terulang kembali di masa mendatang. “Jangan sampai terulang lagi peristiwa seperti ini,” tegas Bey.

Menurut Bey, pelajaran yang bisa diambil dari kasus Syamsul adalah, pertama, kerja di luar negeri harus sesuai prosedur dan melalui penyalur tenaga kerja resmi, agar tempat tujuan bekerja jelas dan mudah dilacak.

Kedua, jangan mudah tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar.

Syamsul berangkat ke Kamboja melalui penyalur tenaga kerja tidak resmi alias ilegal. Awalnya, Syamsul ditawarkan bekerja di Singapura, tapi ternyata pesawatnya hanya transit dan berakhir mendarat di Kamboja.

Di Kamboja, kata Bey Machmudin, Syamsul diduga jadi korban TPPO setelah dipaksa bekerja sebagai operator judi daring.

“Jadi kan informasi (tentang pekerjaan) kurang jelas, harusnya calon tenaga kerja mencari informasi ke penyalur tenaga kerja resmi, tanya ke Disnakertrans,” kata Bey.

“Ada orang yang ingin cepat-cepat ke luar negeri tapi harusnya tetap dari jalur yang benar, jangan juga tergoda gaji besar,” tambahnya.

BACA JUGA: 15 Orang Lolos Tahapan Seleksi Calon Anggota Komisi Informasi Jawa Barat

Bey pun mendorong dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri kepada masyarakat secara lebih masif lagi. Edukasi kepada masyarakat, menurutnya, tidak boleh terputus.

“Sampai ke pelosok desa,” sebutnya.

Koordinasi dengan Kemenlu

Bey Machmudin mengatakan Pemprov sedang berkoordinasi dengan kementerian Luar Negeri untuk untuk memulangkan 11 warga Jabar lain yang disekap di Myanmar.

Ke-11 warga Jabar tersebut semuanya dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Desa Kebonpedes dan Jambenenggang (Kecamatan Kebonpedes), serta Desa Cipurut dan Cireunghas (Kecamatan Cireunghas).