“Selain itu, dukungan dari manajemen puncak dan kepercayaan mitra strategis kami juga sangat krusial. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan kami untuk mencapai tujuan ini dan membawa Bio Farma ke level yang lebih tinggi. Pada hari yang sama ini, Bio Farma Group juga merayakan ulang tahun yang ke-5, sehingga penghargaan ini merupakan hadiah tersendiri bagi pencapaian yang telah dilakukan Bersama,” ungkap Kamelia.
Kamelia menambahkan bahwa saat ini Bio Farma juga sedang dalam proses untuk senantiasa meningkatkan kapabilitasnya sebagai produsen farmasi halal terdepan di Indonesia.
“Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi terus mendukung seluruh inisiatif halal yang dilakukan oleh korporasi serta entitas anak perusahaan. Hal ini sejalan dengan misi Asta Cita ke-2 yaitu mendorong kemandirian nasional dalam penyediaan produk farmasi halal. Saat ini, Bio Farma sendiri telah memiliki 8 produk vaksin halal.”
“Seiring dengan portofolio produk yang terus berkembang, kami senantiasa menerapkan prinsip halalan thayiban, yaitu memenuhi prinsip halal dan baik atau bermanfaat. Hal tersebut dimulai sejak tahap riset, sehingga produk Bio Farma dapat terjamin kualitas dan kehalalannya,” tambah Kamelia.
Sementara itu Founder & CEO The IConomics, Bram S. Putro memaparkan tentang pentingnya menjaga corporate image selain product image.
“Di zaman serba digital ini, konsumen tidak hanya berfokus kepada product image saja, namun sudah mulai bergeser dengan memperhatikan juga corporate imagenya. Dapat kita lihat pada fenomena dewasa ini, konsumen memperhatikan afiliasi Perusahaan, kinerja hijau Perusahaan, dan banyak lagi. Sehingga setiap produsen sangat diwajibkan untuk menekankan corporate branding juga selain brand awareness.” papar Bram.
Penghargaan IConomics Indonesia’s 20 Chief Marketing Officer Award 2025 ini didasarkan pada tiga aspek penilaian utama, yaitu penilaian uniqueness, inspiration, dan popularity. The IConomics bekerjasama dengan Axia Research Institute untuk melakukan survey dan FGD kepada 10.000 responden yang berasal dari 10 kota di Indonesia untuk menetapkan CMO yang memiliki aspek keunikan dalam menavigasi situasi pasar, memberikan inspirasi pada praktisi marketing, serta rekam sepak terjang melalui sosial media.***
