HALOJABAR.CO – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasyim mengingatkan warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) agar mewaspadai dan siaga potensi bencana hidrometeorologi.
Hal ini seiring dengan kondisi cuaca ekstrem yang saat ini terjadi dimana hujan deras disertai angin kencang tiba-tiba turun.
“Sekarang kita sudah memasuki musim penghujan, dan kondisi cuaca ekstrem. Warga harus waspada terutama yang tinggal di daerah rawan bencana,” ucapnya, Sabtu 9 November 2024.
Dia mencontohkan, pada hari Kamis lalu ada bencana angin kencang yang melanda Kecamatan Sindangkerta dan Cipongkor. Hal itu menjadi peringatan kepada warga sehingga agar siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi.
BACA JUGA: Hujan Disertai Angin Kencang, Sejumlah Pohon di Cimahi Tumbang Tutupi Jalan
Pejabat di kewilayahan seperti camat dan kepala desa, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, diminta untuk siap siaga menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
“Untuk para camat di wilayah mari kita siap siaga menghadapi adanya bencana ini lebih baik bersiaga daripada kita tergesa-gesa dalam menangani,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sejak Kamis 31 Oktober 2024, amukan angin kencang menyebabkan banyak pohon tumbang sehingga menimpa atap rumah warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Sindangkerta dan Kecamatan Cipongkor.
Berdasarkan data dari BPBD KBB, bencana angin kencang disertai hujan deras ini menyebabkan sebanyak 144 unit rumah rusak. Selain rumah, bencana ini juga mengakibatkan 10 orang luka-luka karena tertimpa reruntuhan bangunan serta pohon tumbang.
Setelah peristiwa bencana angin kencang yang melanda 7 desa di dua kecamatan, di Bandung Barat, Ade Zakir telah meninjau lokasi kejadian dan melakukan asesmen korban terdampak.
BACA JUGA: Tinjau Banjir di Cikalongwetan, Pj Bupati KBB Surati Jasa Marga untuk Normalisasi Sungai
Menurut Ade saat ini pihaknya masih menunggu data pasti dari BPBD untuk dilakukan upaya mitigasi. Setelah itu akan diproses untuk memberikan bantuan terhadap korban terdampak dengan sesuai kriteria kerusakan yang dialami.
“Tidak ada korban jiwa cuma yang luka-luka ada 10 orang. Kurang lebih 160 KK dan 618 jiwa yang terdampak,” kata Ade.
Adapun lokasi terdampak bencana angin kencang meliputi Desa Pasir Pogor dengan total kerusakan sebanyak 35 rumah, Desa Puncak Sari 15 rumah, Desa Cikadu 11 rumah, serta Desa Weninggalih 7 rumah.
Sedangkan di Kecamatan Cipongkor meliputi Desa Girimukti tercatat 10 rumah rusak dan Desa Cijenuk sebanyak 6 rumah.
“Untuk penanganan ke depan, nanti proses seperti apa biasanya kami berkoordinasi dengan BNPB,” ucapnya.***