HALOJABAR.CO – Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), ternyata tak memiliki tanggal hari jadi seperti umumnya desa di Indonesia.
Umumnya sebuah pemerintahan baik tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa memiliki hari jadi atau milangkala untuk diperingati.
Seperti hari jadi Provinsi Jawa Barat yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus, kemudian hari jadi Kota Bandung tanggal 25 September, hari jadi Kota Cimahi tanggal 21 Juni.
Kemudian hari jadi Kabupaten Bandung tanggal 20 April, sementara hari jadi Kabupaten Sumedang tanggal 22 April, lalu hari jadi Kabupaten Bandung Barat diperingati setiap tanggal 19 Juni.
Namun untuk tingkat desa ternyata tidak semua desa memiliki hari jadi seperti kebanyakan terbentuknya pemerintah desa. Salah satunya adalah Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Berdasarkan catatan Desa Cilame adalah salah satu desa dari total 11 desa yang ada di Kecamatan Ngamprah. Letak kantor Desa Cilame dekat dengan kompleks perkantoran Pemda KBB di Ngamprah, dan saat ini kepala desanya adalah Aas Mochamad Asor.
Penamaan Desa Cilame berasal dari nama sebuah pohon yang tumbuh dan berdiri di sekitar sumber mata air yang berlokasi di Kampung Cibatu (dahulu dikenal Kampung Kebon Kalapa) tepatnya di lahan tanah milik H. Muhidin.
BACA JUGA: Waspada! Dinkes KBB Ingatkan Warga Penyakit yang Sering Muncul Usai Lebaran
Pohon tersebut adalah pohon LAME. Pada perkembangannya, wilayah Desa Cilame bertambah luas setelah Desa Cijamil Leutik bergabung ke dalam wilayah Desa Cilame (tahun 1905). Desa ini pun diidentikan dengan dunia premanisme yang di antaranya cukup kesohor.
Kepala Desa Cilame Aas Mochamad Asor mengatakan, desanya memang tidak memiliki tanggal hari jadi seperti desa-desa lain pada umumnya. Biasanya tanggal hari jadi itu kerap diperingati sebagai milangkala dan ajang berkumpulnya warga sambil ditemani hiburan rakyat.
Namun karena sejak awal berdiri dari kepala desa yang pertama Aju Gantang di tahun 1897 tidak ada ditemukan kapan tepatnya hari jadi Desa Cilame. Hingga akhirnya sampai sekarang hingga 14 kepala desa yang menjabat tidak ada peringatan hari jadi Desa Cilame.
“Enggak ada, kita tidak punya hari milangkala atau hari jadi. Itu sudah sejak dulu begitu,” kata Aas.
Menurutnya, padahal biasanya milangkala menjadi wahana semua masyarakat desa untuk berkumpul dan merayakan bersama. Tapi karena tidak ada maka biasanya masyarakat Desa Cilame berkumpul hanya di hari-hari besar kenegaraan nasional.
Seperti kegiatan keagamaan Isra Miraj dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya di sana warga Desa Cilame berkumpul dan berbaur berkreasi membuat berbagai macam kreativitas untuk di paradekan atau karnaval.