HALOJABAR.CO – Pemkot Cimahi menyoroti sejumlah dampak dari pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial bagi dunia pendidikan.
Pasalnya kehadiran teknologi dan media sosial diibaratkan laiknya pisau bermata dua. Di mana di satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi tapi pada sisi yang lain membawa dampak negatif.
“Digitalisasi ini bisa memberikan dampak positif, tetapi juga bisa berdampak negatif, karena tidak ada lagi batasan informasi yang masuk,” kata Penjabat Wali Kota Cimahi, Benny Bachtiar belum lama ini.
Benny menekankan pentingnya peran orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terjerembab dampak negatif dari teknologi dan media sosia di era digital seperti sekarang.
“Diperlukan pengawasan dan bimbingan dari orang tua agar anak-anak kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif,” sambung Benny.
Dirinya menilai, pesatnya perkembangan teknologi di era digitalisasi ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebab anak-anak didik harus mampu bersaing di era digital yang semakin maju.
BACA JUGA: Sambut Ramadhan, IKEA Berbagi Tips Membangun dan Menjaga Semangat Kebersamaan Keluarga
Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Cimahi, Dewi Ratna Komarawati Surya menilai pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam membentuk karakter Generasi Alpha yang siap menghadapi masa depan.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan media sosial saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengasuh anak.
“Anak-anak saat ini harus bersaing dengan media dan lingkungan yang begitu terbuka. Mereka sangat mudah terkontaminasi oleh informasi dari media sosial,” tuturnya,
Pihaknya khawatir terhadap dampak digitalisasi terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, upaya tenaga pendidik dalam membimbing siswa harus didukung dengan keterlibatan orang tua.
Bagaimanapun dunia pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan mental Generasi Alpha agar mereka siap membangun Indonesia di masa depan.
“Program parenting menjadi salah satu upaya menjembatani kesenjangan generasi. Termasuk, memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua mengenai karakteristik Generasi Alpha serta cara membangun hubungan yang positif dengan mereka,” pungkasnya.***