HALOJABAR.CO – DPRD Kota Bekasi menyoroti kondisi keuangan daerah Kota Bekasi dua bulan jelang tutup tahun yang sangat jauh dari nilai memuaskan karena masih rendahnya PAD.
Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi per 1 November 2024 disebut belum menunjukkan tren menggembirakan karena masih jauh dari target yang ditetapkan.
Melihat situasi ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi ikut memberikan perhatian agar PAD Kota Bekasi dapat kembali optimal.
Komisi III DPRD, yang membidangi pendapatan daerah, telah berencana untuk mengundang seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta OPD terkait guna membahas dan merumuskan langkah-langkah optimalisasi pendapatan.
BACA JUGA: PPDB Masih Memunculkan Masalah, DPRD Kota Bekasi Soroti Pelayanan Publik dalam Pendidikan
Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem yang diterapkan dalam mengumpulkan pendapatan.
“Kita akan undang semua BUMD atau OPD penghasil pendapatan. Kita ingin melihat bagaimana sistem mereka dalam mengoptimalkan pendapatan,” ujarnya usai rapat kerja dengan Perumda Tirta Patriot.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hingga 1 November 2024 baru mencapai 67 persen.
BACA JUGA: Optimalisasi Pembangunan, DPRD dan Pemkot Bekasi Perkuat Sinergitas
Gani menggarisbawahi bahwa pencapaian PAD ini perlu menjadi perhatian serius, terutama bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi yang bertanggung jawab atas pengumpulan dan pengelolaan pendapatan daerah.
Gani sendiri telah menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera meningkatkan kinerja dalam menggenjot pendapatan daerah.
“Optimalkan sisa waktu yang tersedia untuk kita bisa melihat di mana letak kelemahan, kesalahan, atau dari aspek manajerialnya. Tentu ini menjadi perhatian bagi kita semua,” tutup Gani.***