HALOJABAR.CO – Digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB) 2024, Yayat T Soemitra justru gagal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB.
Dia tidak berhasil mendapatkan tiket untuk maju dari parpol untuk maju sebagai calon kepala daerah.
Sejauh ini ada lima bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat telah resmi mendaftarkan diri ke KPU KBB. Mereka adalah lain Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga, Sundaya-Aa Maulana, Edi Rusyandi-Unjang Asari, Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat dan Jeje Ritchie Ismail-Asep Ismail.
“Pastinya saya kecewa. Tidak pada target jabatannya, tapi pada harapan banyak masyarakat Bandung Barat,” kata Yayat T Soemitra belum lama ini.
BACA JUGA: Cagub Jabar Ahmad Syaikhu Datangi Pasar Sabtu di Cilame KBB, Puji Pengurus RW
Mantan Plt Bupati Bandung Barat menilai, berbagai harapan untuk memajukan Bandung Barat dalam hal pendidikan, kesehatan, infrastruktur, akses lapangan pekerjaan, hingga layanan birokrasi yang bersih jauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme kini telah kandas.
“Banyak yang mengharapkan perbaikan untuk KBB. Sampai sekarang masih banyak telpon dan pesan dari tokoh-tokoh KBB, para ulama, dan paling banyak para relawan kepada saya,” sambungnya.
Dirinya bisa memahami jika ada perasaan sangat kecewa dari para relawan dan pendukungnya. Apalagi, barisan relawan telah terbina sangat lama, yakni lebih dari lima tahun.
“Meski kecewa, itulah realita politik yang harus diterima dengan ikhlas,” ucap pria yang akrab disapa Kang Yayat ini.
Menurutnya, dukungan hebat dirasakannya hingga menit terakhir jelang penutupan pendaftaran ke KPU. Pasalnya, ada tujuh partai non parlemen yang mendukung dirinya untuk maju. Di antaranya, PSI, PBB, Gelora, PKN, Hanura, Garuda dan Ummat.
BACA JUGA: Pasangan Berjamaah Jeje dan Asep Senam Sehat Bareng Warga di Lembang KBB
Dukungan itu datang usai Kang Yayat dinyatakan tidak direkomendasi alias form B1KWK dari Partai Gerindra, tidak turun kepadanya. Namun Kang Yayat pun menyayangkan gairah dukungan partai non parlemen masih terhalang jumlah persentase suara pasca putusan MK.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Selalu berdoa untuk kebaikan rekan-rekan semuanya, juga para relawan,” ucap dia.
Meski begitu, Kang Yayat menyebut, pengabdian untuk bangsa dan negara, wabil khusus untuk Bandung Barat bukan berarti berhenti. Menurutnya, menjadi manusia bermanfaat bukan cuma harus jadi Bupati. Ada banyak program yang bisa dijalankan dan silaturahmi akan terus terjaga.