Kolaborasi ini juga melibatkan TNI AU dalam pemantauan udara serta BMKG untuk penguatan teknologi pemantauan bencana.
“Tahun ini, Jawa Barat akan memiliki dua radar cuaca baru, satu di wilayah selatan dan satu di Cekungan Bandung. Selain itu, akan ada alat pendeteksi kualitas udara serta sistem peringatan dini bencana yang lebih canggih,” ungkap Dedi Mulyadi.
Gubernur juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara perencanaan berbasis data dengan penganggaran yang tepat sasaran, agar kebijakan mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif.
“Pemerintah sebenarnya memiliki banyak lembaga yang menyediakan data dan pengetahuan. Namun, sering kali perencanaan dan penganggaran masih belum selaras. Ini yang harus kita benahi agar kebijakan pembangunan di Jawa Barat semakin terarah,” pungkasnya.***