HALOJABAR.CO – Imbas dari pembatasan, hanya 100 ton dari rata-rata 230 ton sampah per hari dari Kota Cimahi yang dibuang ke TPA Sarimukti, KBB.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi menerapkan strategi skala prioritas dalam pengangkutan sampah di lingkungan masyarakat.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan sampah menyusul adanya pembatasan buangan sampah dari wilayah Bandung Raya, termasuk dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Kuota sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dari Kota Cimahi maksimal 17 ritase atau setara 90-100 ton per hari, padahal produksinya mencapai 230 ton/hari. Oleh karenanya harus ada skala prioritas dalam pembuangannya,” kata Kepala DLH Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Jumat 17 Januari 2025.
Penerapan skala prioritas tersebut dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar melakukan pemilahan sampah sejak dari hulu.
BACA JUGA: Pengelola TPA Sarimukti Minta Pemerintah Daerah Patuhi Kebijakan Pembatasan Ritase
Nantinya sampah yang dibuang akan didahulukan di wilayah yang sudah mengimplementasikan pemilahan dan penumpukannya sudah lama.
Kendati ada penumpukan, lanjut dia, kondisinya masih terkendali. Sehingga dengan melakukan penjadwalan, mana yang sudah lama numpuk akan diangkut dan tentunya diutamakan sampah yang sudah dilakukan pemilahan.
“Timbulan sampah yang belum sempat dibuang ke TPA Sarimukti nantinya akan diolah di kewilayahan,” ujarnya.
Tak cuma itu, pihaknya saat ini tidak mengakomodir sampah yang dihasilkan dari kawasan berpengelola seperti perusahaan. Pihaknya pun mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Cimahi untuk melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.
Ke depan, DLH Kota Cimahi akan mendorong pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) untuk pengelolaan sampah di tingkat RW. Sebab keberadaan BSU dinilai efektif untuk mengurangi penumpukan sampah.
Saat ini, lanjut Chanifah, BSU tersebut fokus terhadap pengelolaan sampah anorganik di Kota Cimahi. Namun demikian, nantinya keberadaan BSU ini akan mengelola sampah organik.
“Kita mendorong tiap RW di Kota Cimahi yang jumlahnya 312 untuk membentuk BSU. Agar bisa membantu pengurangan sampah yang diangkut,” terangnya.***