HALOJABAR.CO – Selama libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan libur Hari Raya Waisak, volume kendaraan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami lonjakan signifikan.
Kemacetan pun terjadi di ruas-ruas jalan utama menuju Lembang baik dari arah Jalan Setia Budi Kota Bandung. Ataupun yang dari Jalan Kolonel Masturi dari arah Cisarua dan Parongpong.
Kemacetan bahkan tidak hanya terjadi di jalan utama, tapi juga di jalan-jalan alternatif bahkan hingga jalan rumah warga. Seperti yang terpantau di media sosial kemacetan kendaraan terjadi di jalan depan rumah warga yang hanya cukup untuk satu kendaraan.
“Rek wisata kamarana, maracet, gera balalik. (Mau wisata kemana, macet, cepat pulang),” kata salah seorang warga di video yang tidak bisa keluar rumah akibat macet di depan rumahnya.
Sementara itu Kapolres Cimahi AKBP Niko Nurallah Adi Putra menyebutkan selama libur panjang ini pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan skema One Way di kawasan Beatrix, Lembang, KBB.
BACA JUGA: Arus Balik Libur Panjang, Okupansi Kereta Cepat Whoosh di Atas 80 Persen
“Kendaraan di momen libur Waisak di Lembang mengalami kepadatan, makanya dilakukan rekayasa one way,” ucapnya, Selasa 13 Mei 2025.
Dia menyebutkan pada hari Senin kemarin, lebih dari 6 kali one way diberlakukan di Simpang Beatrix Lembang. Di antaranya 3 ke arah atas (Bandung ke Lembang) dan 3 arah bawah (Lembang arah Bandung).
Menurutnya, peningkatan arus lalu lintas yang masuk ke KBB khususnya Lembang telah terjadi sejak hari Jumat (9/5). Puncaknya kepadatan di Lembang terjadi dua hari kemudian, Minggu (11/5).
Data kendaraan yang masuk ke Lembang yang diterima sejak hari Jumat, puncaknya kemarin. Dari data saat ini, ada 4.400 kendaraan yang masuk ke daerah Lembang dengan 18 ribu pengunjung yang datang.
Namun dirinya memastikan tak ada kemacetan parah dengan durasi yang lama. Polres Cimahi telah menyiagakan personel di titik-titik sumber kemacetan hingga menyiapkan skema rekayasa lalu lintas dengan Cara Bertindak (CB) One Way yang dilakukan saat volume kendaraan mengalami kepadatan.
“Kondisi sekarang masih melaju 20-30 KM per jam, dari plotingan anggota yang telah kami sebar di beberapa lokasi untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan pengunjung saat lalu lintas,” ucapnya.***