Kesal Rumahnya Kebanjiran, Warga Tutup Akses Jalan ke Lokasi Pembangunan Perumahan di Gunung Kacapi KBB

Warga Tutup Jalan KBB
Warga secara spontan menutup akses jalan masuk ke lokasi pembangunan proyek perumahan The Emeralda Resort yang dibangun di puncak Gunung Kacapi karena dituding jadi penyebab banjir. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Warga Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), geram kepada pengembang proyek perumahan elit The Emeralda Resort dan memutuskan menutup akses jalan.

Pasalnya sejak dilakukannya aktivitas proyek perumahan yang dibangun di puncak Gunung Kacapi itu, rumah-rumah warga serta sejumlah perkampungan di bawahnya menjadi kebanjiran.

Kesal karena protes soal banjir ini tidak pernah digubris oleh pihak pengembang, warga pun berduyun-duyun melakukan aksi pemblokiran dan penutupan akses jalan menuju lokasi proyek perumahan tersebut, Sabtu 19 April 2025.

Warga secara spontan menutup akses jalan menuju proyek perumahan dan meminta seluruh kegiatan penggalian serta pengurugan (cut and fill) dihentikan sementara.

Mereka menuntut pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan serta segera membenahi saluran air. Sebab setiap hujan turun permukiman warga sekarang selalu kebanjiran air dari lokasi proyek tersebut.

Pada aksinya gerbang masuk The Emeralda Resort diblokade warga dengan memakai bambu, rantai, serta traffic cone. Alhasil aktivitas pengangkutan truk dan alat berat tidak bisa ke lokasi proyek di puncak Gunung Kacapi.

“Kami minta pengembang perumahan ini membenahi saluran air, karena tiap hujan wilayah kami selalu banjir. Makanya akses jalan ke lokasi proyek perumahan ditutup sementara oleh warga,” kata warga bernama Hidayat (60), saat ditemui di lokasi.

BACA JUGA: Banjir di Kampung Cibeber Hilir KBB, Warga Salahkan Pembangunan Perumahan dan Makam di Atas Bukit

Menurutnya luapan air dari puncak membawa lumpur tanah merah masuk ke pemukiman masyarakat yang berada di bawah lokasi proyek.

Limpasan air banjir itu berdampak terhadap 12 RW di Desa Jayamekar, di antara Perumahan Binakarya, Perumahan Regenerasi, pemukiman warga Kampung Gunungbentang, serta Kampung Gantungan.

“Yang terdampak banjir itu ada 12 RW, kami minta pengembangan tanggung jawab, karena keluhan ini sudah beberapa kali disampaikan tapi tak pernah digubris,” keluhnya.

Warga tidak berniat menutup permanen aktivitas proyek perumahan The Emeralda Resort, apalagi jika pengembangan sudah mengantongi izin. Mereka mendukung kegiatan investasi asalkan menaati kaidah-kaidah lingkungan dan tidak merugikan warga.

“Kita mendukung investasi, jadi penutupan ini sementara tidak permanen. Kami ingin ada kejelasan dulu tanggung jawab dari dampak lingkungan,” tandasnya.

Sementara Hendar (41) warga Kampung Gunung Bentang RT 01/14, Desa Jayamekar mengatakan banjir kerap terjadi sejak 2 tahun terakhir adanya aktivitas pematangan tanah di puncak Gunung Kacapi.