Namun karena keterbatasan ruangan, pengajaran agama masih memanfaatkan aula yang sekaligus difungsikan sebagai tempat ibadah para santri.
Hal itu terpaksa dilakukan demi memangkas biaya operasional seperti untuk makan, listrik dan sebagainya yang mencapai Rp5 juta perbulan. Pihaknya pun membutuhkan masjid yang terpisah dari ruang belajar.
Disinggung kehadiran anggota polisi yang membantu pengajaran, dirinya mengapresiasi dan didukung pihak pondok pesantren karena para santri dibekali ilmu yang membuat mereka melek hukum.
“Kami mensupor sekali karena pendidikan agamanya dapat, ilmu kehidupan bermasyarakat juga dapat,” pungkasnya.***