HALOJABAR.CO – Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung Barat (KBB) sepanjang tahun 2024 menurun, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ungkap penyebabnya.
Kondisi ekonomi yang masih lesu dan cuaca ekstrem berdampak kepada angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung Barat selama tahun 2024.
Kepala Disparbud KBB, Akhmad Panji Hernawan mengakui penyebab anjloknya kunjungan wisatawan ke Bandung Barat, khususnya ke Lembang dikarenakan kondisi cuaca ekstrem dan lemahnya daya beli masyarakat.
“Cuaca berpengaruh karena wisata di Bandung Barat dominan wisata alam. Jadi kalau hujan terus maka kunjungan sedikit,” ucapnya, Selasa 7 Januari 2025.
Selain itu, lanjut Panji kehadiran alternatif wisata di luar Bandung Barat juga berpengaruh karena wisatawan jadi banyak pilihan. Seperti yang sekarang banyak bermunculan, apalagi trennya wisatawan pasti ingin melihat hal-hal baru.
“Bermunculan wisata di tempat lain juga dampaknya ke pengunjung, karena mereka lebih berminat ke tempat wisata baru,” sambungnya.
Sementara itu berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) KBB, okupansi hotel dan restoran khususnya di kawasan wisata Lembang mengalami penurunan hingga 30%.
“Secara umum penurunannya sampai 30% Cuma untuk di akhir tahun kemarin turun di angka 12,7%, khusus untuk libur akhir tahun dari tanggal 25 Desember 2024 sampai Januari 2025” sebut Ketua PHRI KBB Eko Suprianto saat dikonfirmasi.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Lembang KBB Turun, Okupansi Hotel dan Penginapan Terdampak
Dirinya membeberkan, lesunya bisnis pariwisata khususnya hotel dan restoran sepanjang tahun 2024 di Bandung Barat dikarenakan pelemahan daya beli masyarakat dan semakin bertumbuhnya tempat wisata di daerah lainnya.
“Menurut kami kondisi ekonomi yang tidak baik, daya beli masyarakat menurun emang yang sangat mendasar. Kedua bertumbuhnya tempat wisata di kabupaten atau kota lain. Jadi semakin merata pembangunan sektor pariwisata,” terangnya.
Eko mengatakan, para pengusaha di Bandung Barat sudah melakukan pengembangan sektor pariwisata untuk menambah daya saing. Namun nyatanya pengembangan itu tak sebanding dengan okupansi yang ternyata anjlok sepanjang tahun 2024.
Pihaknya pun menyoroti peran pemerintah khususnya Pemda KBB yang menurutnya cukup minim. Dia mencontohkan pertumbuhan bisnis pariwisata di kawasan Cisarua dan Parongpong yang tidak diimbangi dengan infrastrukturnya.
Seharusnya, kata dia, pengembangan infrastruktur Jalan Kolonel Masturi dan Cihideung harus dilakukan pemerintah sehingga bisa mendukung bisnis pariwisata. Kawasan tersebut ada larangan untuk dilalui bus besar karena jalannya yang curam dan sempit.