HALOJABAR.CO – Angka kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), di momen momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) turun dibandingkan tahun lalu.
Kondisi ini di luar prediksi para pengelola wisata, mengingat libur akhir tahun kali ini bertepatan dengan libur sekolah yang cukup panjang. Sehingga awalnya diperkirakan angka kunjungan wisatawan ke Lembang, KBB, akan ramai.
Public Relation PT Perisai Grup yang mengelola objek wisata Farmhouse, The Great Asia Afrika, dan Floating Market Lembang, Intania Setiati mengakui jika wisatawan di libur Nataru kali ini terjadi penurunan.
Menurutnya banyak faktor yang membuat angka kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang pada momen liburan kali ini menurun. Seperti kondisi cuaca dan hari libur atau tanggal merah yang berada di tengah pekan.
“Angka kunjungan turun sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya bisa karena liburnya di tengah Minggu, atau juga karena banyak yang memilih liburan ke Yogyakarta, Jateng, dan Jatim,” ucapnya, Jumat 3 Januari 2025.
Hal yang sama juga disampaikan General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi yang mengaku turunnya minat wisatawan berkunjung ke Lembang cukup signifikan.
“Wisatawan yang datang turun 27 persen dari tahun lalu,” ucapnya.
Imbas dari penurunan kunjungan wisatawan itu juga berpengaruh kepada tingkat hunian kamar hotel maupun penginapan di tempatnya. Bahkan hingga malam pergantian tahun baru, okupansi tidak mencapai 100 persen.
“Angka hunian pun sama, kami cukup terbantu dengan kunjungan wisata malam ke Hutan Mycelia yang dalam beberapa hari kunjungan bisa mencapai 800 sampai 1.000 lebih wisatawan,” terangnya.
BACA JUGA: Dipanggil Dua Kali oleh DPRD KBB, Pengembang Wisata Grand Hotel Lembang Mangkir
Sementara itu Kabid Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), KBB, David Oot menilai ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke daerah Lembang dan sekitarnya.
“Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke Lembang, salah satunya faktor ekonomi masyarakat atau daya beli yang menurun,” terang David.
Kemudian pengaruh cuaca ekstrem yang terjadi di akhir tahun memicu terjadinya bencana dan kekhawatiran wisatawan untuk berlibur ke wisata alam terbuka. Karenanya, banyak masyarakat yang lebih memilih tidak berwisata di akhir tahun.
“Faktor cuaca ikut berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Dimana sepanjang libur Nataru lalu, curah hujan cukup tinggi terjadi di sejumlah daerah termasuk di Bandung Raya,” sebutnya.