Kuota Pembuangan ke TPA Sarimukti Dikurangi, DLH KBB Optimalkan 4 Mesin Pengolah Sampah

ritase sampah tpa sarimukti
TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, KBB, sudah over kapasiti sehingga pembuangan sampah dari sejumlah wilayah di Bandung Raya dikurangi termasuk dari KBB yang kuotanya hanya 17 ritase/hari. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencari solusi untuk menangani persoalan sampahd dikarenakan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sarimukti yang berada di Kecamatan Cipatat, KBB, sudah mengalami over kapasitas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Ibrahim Aji mengatakan, bakal memaksimalkan pengolahan sampah dengan menggunakan empat mesin pengolahan sampah yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

“Kita dapat bantuan mesin pengolah sampah, ada 4 unit kapasitasnya 10 ton perhari, itu yang akan dioptimalkan untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA Sarimukti,” katanya, Kamis 10 Oktober 2024.

BACA JUGA: Ritase Sampah Kota Bandung ke TPPAS Sarimukti Sepakat Dikurangi, Warga Diimbau Olah Sampah Organik di Rumah

Rencananya empat mesin berkapasitas 10 ton tersebut bakal disebar di beberapa titik di KBB. Seperti unit pertama di Cihampelas karena berdekatan dengan Sungai Citarum, kemudian di Cipatat satu unit, dan di wilayah Batujajar dua unit.

Menurutnya, mesin pengolahan tersebut dapat mengolah sampah organik maupun anorganik. Sehingga diharapkan penanganan sampah di KBB dapat maksimal dan volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti bisa berkurang.

“Mesin pengolah sampah itu untuk semua jenis sampah yang diolah menjadi residu. Jika 4 mesin ini kita optimalkan bisa mengurangi sampah 40 ton perhari,” sebutnya.

BACA JUGA: Sekda Jabar Koordinasikan Penanganan Sampah di Pasar Caringin

Dikatakannya, dari total produksi sampah di KBB sebanyak 150 ton perhari diangkut ke TPA Sarimukti dengan jumlah 40 ritase kendaraan yang berkapasitas 6 meter kubik. Sedangkan KBB hanya diberi kouta pembuangan sampah 17 ritase dengan kapasitas 12 meter kubik.

Padahal sebelumnya KBB membuang sampah ke TPA Sarimukti sekitar 20-23 ritase perhari. Itu artinya setengahnya dipangkas sehingga harus ada upaya untuk bagaimana mengolah sekitar 50 persen sampah yang tidak terbuang ke TPA.

“Memang pengurangan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti tidak signifikan tapi lama kelamaan akan jadi masalah jika tidak ada solusinya. Salah satunya agar sampah terutama yang bersumber dari rumah bisa dipilah terlebih dahulu,” harapnya.***