Lembang KBB Tetapkan Status Tanggap Bencana, Cuaca Ekstrem Sebabkan Longsor dan Banjir

longsor banjir lembang
Satu unit escavator dan petugas diturunkan ke lokasi longsor di Lembang, KBB, yang menutup jalan agar kendaraan bisa kembali melintas. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Cuaca ekstrem mengakibatkan sejumlah wilayah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda bencana, seperti tanah longsor dan banjir.

Banjir biasanya terjadi di ruas Jalan Pasar Panorama Lembang ketika hujan deras turun. Debit air yang tinggi mengakibatkan saluran air tidak mampu menampung sehingga air meluber ke jalan seperti yang terjadi pekan lalu.

Selain banjir, longsor juga kerap terjadi di sejumlah kawasan di Lembang. Sementara tanah longsor tercatat terjadi di 12 desa. Sebanyak 123 jiwa dari dua desa diungsikan, adapun beberapa kepala keluarga di antaranya rencananya bakal direlokasi.

Selain menimpa bangunan rumah, material longsor juga menimbun jalan penghubung antar desa di antaranya Jalan Punclut di Kampung Sukasirna Desa Pagerwangi, Jalan Pasir Handap Desa Lembang, dan Jalan Sukaraja Desa Langensari.

Akses jalan kini sudah dibuka setelah warga bergotong royong menyingkirkan material longsor.

Namun untuk longsor Jalan Pasir Handap belum bisa diakses lantaran banyaknya material longsor yang menimbun jalan, sehingga petugas baru bisa menyingkirkan material Senin 19 Mei 2025, menggunakan alat berat bantuan BPBD Jabar.

“Jalan ini penghubung tiga desa yakni Desa Lembang, Pagerwangi dan Wangunsari,” kata Sekretaris Kecamatan Lembang, Ali Kurniawan.

BACA JUGA: Tinjau Lokasi Longsor di Lembang KBB, Bupati Jeje Ingatkan Warga Waspada Longsor Susulan

Dikatakannya jalan tersebut sangat ramai karena jadi akses penghubung Lembang dengan Kota Bandung sehingga harus dibereskan segera.

Untuk saat ini pengguna jalan diimbau berhati-hati karena lokasi longsor Desa Pagerwangi tepat berada di turunan jalan.

Adapun akses kendaraan Jalan Punclut di Kampung Sukasirna Desa Pagerwangi diberlakukan buka tutup lantaran sebagian badan jalan masih licin. Satu unit excavator telah diturunkan ke lokasi untuk penanganan longsor di titik tersebut.

Berdasarkan laporan yang masuk, longsor juga terjadi di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang pada Minggu 18 Mei 2025 dini hari serta di Desa Pagerwangi sebanyak 13 titik. Pihak desa setempat masih melakukan assesment di lokasi kejadian.

Dengan banyaknya kejadian tersebut, pihaknya telah menetapkan status tanggap bencana di Kecamatan Lembang. Warga diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang.

“Bencana paling parah yaitu longsor di Kampung Ciburial Desa Cibogo dan Kampung Areng Desa Wangunsari, dan bantuan sudah disalurkan,” pungkasnya.***