Luput dari Pengawasan, TPS Liar Banyak Bermunculan di Lembang KBB

TPS Liar Lembang
TPS liar yang kembali ditemukan di sebuah lahan kosong di RW 02 Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, dan menimbulkan bau tak sedap. (Foto: Istimewa)

HALOJABAR.CO – Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bermunculan.

Sayangnya keberadaan sampah liar di dekat permukiman warga tersebut seolah dibiarkan dan luput dari pengawasan aparat kewilayahan. Padahal dampaknya membuat lingkungan sekitar jadi bau.

Seperti terlihat di sebuah lahan kosong di RW 02 Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang. Lokasinya berada di sebuah tebing yang tak jauh dari Jalan Raya Lembang dan pemukiman warga.

Lokasi tumpukan sampah liar ini juga tak jauh dari TPS yang beberapa waktu lalu telah disegel oleh Pemkab Bandung Barat melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) milik PT Tras Bumi Nusantara, serta di bawah RSUD Lembang.

Kepala Desa Gudangkahuripan, Agus Karyana mengungkapkan kondisi tumpukan sampah liar di lokasi tersebut sudah berlangsung sejak lama.

BACA JUGA: Gara-gara Bau Sampah TPS Ilegal Milik PT Tras, Ruangan Rawat Jalan di RSUD Lembang Dipindahkan

Dirinya tidak memungkiri jika sampah-sampah ini dibuang oleh masyarakat. Namun dirinya tak mengetahui warga mana yang membuang sampah di lokasi yang sudah seperti TPS tersebut.

“Iya sampah yang ada di sana sudah sejak lama, kebanyakan sampah rumah tangga. Dibuang oleh warga tapi tidak tahu warga mana,” kata Agus Karyana saat dikonfirmasi, Selasa 7 Januari 2025.

Dirinya akan segera menelusuri asal muasal sampah itu. Langkah yang akan dilakukan adalah segera mengundang para rukun warga (RW), untuk memastikan siapa warga membuang sampah.

Agus juga mengingatkan kepada warga agar tidak membuang sampah ke lokasi tersebut. “Nanti kami akan melakukan penataan kawasan (pembersihan sampah liar). Apalagi memang sudah ada komplain dari warga sekitar,” ujarnya.

Salah seorang warga sekitar Ujang (47) mengaku risih dengan adanya tumpukan sampah tersebut. Namun ia tak berani komplain terhadap aparatur desa, karena mengetahui yang membuang sampah di lokasi itu adalah warga.

“Memang sudah lama jadi pembuangan sampah, saya kan setiap hari lewati jalan ini jadi tahu. Pengennya ya segera dibersihkan,” imbuhnya.***