HALOJABAR.CO – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) menetapkan status siaga darurat bencana mulai tanggal 1 November 2024 sampai dengan 31 Mei 2025.
Penetapan status siaga darurat bencana ini seiring dengan telah memasuki musim hujan. Bahkan kondisi cuaca cenderung ekstrem sehingga rawan terjadi bencana alam.
“Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor kita tetapkan terhitung selama 7 bulan, sejak tanggal 1 November 2024 sampai dengan 31 Mei 2025 dan dapat diperpanjang sesuai kondisi kebencanaan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Meidi, Kamis (21/11/2024).
Meidi menyebutkan, selama 7 bulan ke depan, masyarakat diminta waspada, potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana banjir, longsor, serta angin puting beliung.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Pemda KBB Segera Proses Status Siap Siaga Bencana
Ditetapkannya status siaga darurat bencana supaya masyarakat dan stakeholder terkait meningkatkan kewaspadaan serta mitigasi untuk menekan risiko bencana alam.
Bagi pemerintah, status ini jadi landasan untuk mengambil kebijakan mitigasi struktural serta memastikan dukungan logistik, alat-alat pendukung evakuasi bencana, petugas, serta anggaran telah tersedia.
“Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan Status Siaga Darurat Bencana ini bersumber dari APBD dan sumber pembiayaan lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan,” terangnya.
Sejauh ini selama sebulan terakhir beberapa wilayah Bandung Barat telah diterjang bencana angin puting, longsor, dan banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) angin puting beliung merusak 144 unit rumah di kecamatan Sindangkerta dan Cipongkor, pada Kamis 31 Oktober 2024.
BACA JUGA: Warga Cigombong Rongga KBB Korban Bencana, Tanyakan Janji Bantuan Pembangunan Rumah
Selain rumah, bencana ini juga mengakibatkan 10 orang luka-luka karena tertimpa reruntuhan bangunan serta pohon tumbang.
Kemudian di wilayah Cikalongwetan, angin kencang mengakibatkan pohon tumbang sehingga menutup jalan, pada Minggu 3 November 2024. Sementara di Desa Selacau Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, 4 unit rumah rusak terdampak bencana angin kencang, pada Sabtu 9 November 2024.
Untuk kejadian bancana banjir, dilaporkan merendam 22 rumah di Kampung Gudang RT 01/04 Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, pada Selasa 5 November 2024.
Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Gununghalu, Sabtu 16 November 2024. Luapan sungai Cidadap merendam 5 rumah dan satu pondok pesantren di Desa Singajaya.***