HALOJABAR.CO – Misteri kematian belasan sapi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya terkuak.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB memastikan bahwa kematian tersebut bukan disebabkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Hasil uji lab tidak ada indikasi penyakit PMK dari sapi yang mati di Lembang,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dispernakan KBB, Acep Rohimat.
Pemeriksaan antigen PMK maupun kimia darah menunjukkan hasil yang aman dan tidak ditemukan infeksi penyakit.
Namun, hasil pemeriksaan terhadap sapi betina yang mati mendadak di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, menunjukkan adanya kekurangan kalsium dan energi.
“Sapi betina membutuhkan kalsium dan energi yang banyak apalagi usai melahirkan, ini menunjukan kurang dua asupan itu,” jelas Acep.
Lebih mengejutkan, investigasi awal oleh petugas Kesehatan Hewan dari Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) menemukan paku dan gulungan tambang di dalam perut sapi yang mati mendadak.
“Jadi kami pastikan tidak ada wabah atau penyakit misterius yang menyerang sapi-sapi milik peternak di Lembang,” tegas Acep.
Dispernakan KBB mengimbau peternak untuk lebih memperhatikan kebersihan kandang dan menerapkan sistem biosecurity yang baik.
“Yang juga harus diperhatikan adalah sistem biosecurity, seperti tambahkan kalsium yang cukup saat sapi mau melahirkan,” kata Acep.
Sebelumnya, sebanyak 16 sapi perah milik peternak di Lembang mati dalam tiga bulan terakhir, memicu kekhawatiran akan adanya penyakit misterius yang menyerang ternak. advetorial