Ekbis  

Pedagang di Lantai 2 Pasar Cimindi Keluhkan Minimnya Pembeli, Omzet Turun Drastis

Pedagang Pasar Cimindi
Suasana sepi pembeli yang terjadi di Lantai 2 Pasar Cimindi, Kota Cimahi dikeluhkan oleh para pedagang sehingga mereka memilih menutup tokonya karena omzet turun drastis. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Para pedagang yang merupakan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Lantai 2 Pasar Cimindi, Kota Cimahi mengeluhkan sepinya pembeli yang datang.

Suasana sepi pembeli yang terjadi di Lantai 2 Pasar Cimindi, Kota Cimahi dikeluhkan oleh para pedagang sehingga mereka memilih menutup tokonya karena omzet turun drastis.

Akibatnya banyak dari mereka yang memilih untuk meninggalkan dan menutup toko dikarenakan omzet dari barang yang dijualnya turun drastis. Kini kawasan Lantai 2 Pasar Cimindi yang diklaim bakal jadi etalase produk IKM Kota Cimahi menjadi sepi.

Dari 19 kios yang tersedia, hanya 15 yang terisi. Produk-produk yang dijajakan pun sebagian besar sandang seperti kaos, gamis, celana, hingga kaos kaki. Namun komoditas tersebut belum mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang datang.

“Sempat kita promosikan lewat medsos, antusiasme warga tinggi, tapi begitu mereka datang, barang yang dicari nggak ada, akhirnya mereka kecewa,” kata Ketua Paguyuban Pasar Cimindi, Asep Rohendi, Jumat 25 April 2025.

Menurut Asep, IKM di Pasar Cimindi seperti jalan di tempat padahal lantai 2 ini dulu diharapkan bakal ramai pengunjung. Apalagi sempat dipromosikan jelang lebaran namun momentumnya justru terlewatkan tanpa hasil.

Kondisi tersebut membuat pedagang makin ragu untuk melakukan promosi lantaran jika promosi berhasil dilakukan namun stok barang tidak siap bakal menjadi bumerang.

BACA JUGA: Pantau Harga Sembako, Bupati Jeje Turun Langsung Temui Pedagang di Pasar Tagog KBB

“Pengunjung datang cari sepatu nggak ada, sendal nggak ada, jeans nggak ada, topi juga enggak. Gimana mereka mau belanja dan balik lagi,” ucapnya.

Dia menjelaskan, kios-kios yang berada di lantai 2 tersebut memang dikhususkan untuk para pelaku IKM sesuai arahan Disdagkoperin Kota Cimahi. Sehingga tidak sembarang pedagang bisa membuka lapak di sini.

Hanya IKM yang boleh masuk, tapi kendalannya IKM yang sudah punya nama dan brand tidak mau buka di tempat ini. Mungkin mereka sudah punya pasar sendiri dan jualan online.

“Ya pikirnya buat apa lagi buka toko di tempat yang belum jelas potensinya,” sambungnya.

Asep berharap dinas terkait lebih proaktif dan tidak hanya menunggu. Mereka juga harus mencari dan membina para IKM baru di Cimahi agar mau mengisi lantai 2 Pasar Cimindi.

“Minimal menciptakan IKM baru, itu bisa dengan cari bibit-bibit IKM dan tawarkan di tempat ini,” tandasnya.***