“Pemerintah Kota Bandung membuka ruang kerja sama dengan investor untuk mendukung inovasi pengelolaan sampah. Mereka memiliki fleksibilitas dan keleluasaan dalam mengadopsi teknologi yang sesuai,” katanya.
Selain pihak swasta, Farhan juga menyebut keterlibatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sebagai mitra strategis yang ikut terlibat dalam berbagai kegiatan penanganan lingkungan dan pengelolaan sampah.
“Kerja sama dengan TNI AD bukan sekadar simbolik, tapi operasional. Ini menunjukkan bahwa semua sektor bersatu untuk mencari solusi,” tambahnya.
Skema Pendanaan dan Harapan ke Depan
Farhan menjelaskan bahwa dalam kerja sama ini, pengadaan infrastruktur pengelolaan sampah dilakukan 100% oleh pihak swasta.
Pemerintah hanya menyediakan dukungan dalam bentuk tipping fee sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Dengan model kerja sama seperti ini, kami berharap akan lahir sistem pengelolaan sampah yang tidak hanya efektif tetapi juga efisien secara pembiayaan,” tuturnya.
Mengakhiri pernyataannya, Farhan menyampaikan harapannya agar semua pihak pemerintah, swasta, masyarakat, dan lembaga militer dapat menjaga komitmen dan bekerja sama secara nyata dalam menghadapi darurat sampah di Bandung Raya.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa menjadi solusi jangka panjang dan memberi dampak signifikan, tidak hanya bagi Kota Bandung, tapi juga bagi kelestarian Sungai Citarum yang kita cintai bersama,” pungkasnya.***