Pilkada KBB 2024: Paslon EDUN Siapkan Solusi Masalah Sampah agar tak Bergantung ke TPA Sarimukti

Paslon Edun Sampah
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat nomor urut 4, Edi Rusyandi-Unjang Asari (EDUN) dengan latarbelakang aktivis dan santri yang mendapatkan dukungan penuh dari Kiai NU di KBB. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Pasangan calon (Paslon) Bupati nomor urut 4, Edi Rusyandi dan Unjang Asari (EDUN) telah menyiapkan solusi persoalan sampah yang kerap jadi masalah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sampah masih menjadi masalah klasik yang belum terpecahkan di KBB. Penyebabnya karena lokasi lahan TPA yang terbatas sementara volume buangan sampah terus meningkat.

Salah satu program yang disiapkan paslon EDUN terkait persoalan sampah, adalah dengan mengoptimalkan program pemilahan sampah dari hulu dengan melibatkan pemerintah desa dan rukun warga (RW) di setiap wilayah.

“Untuk mengatasi masalah sampah, kami dari paslon EDUN akan mendorong upaya pemilahan sampah dari hulu. Masyarakat diberi kesadaran dan ikut dilibatkan mengolah sampah di lingkungan masing-masing,” kata Calon Bupati dari Paslon EDUN, Edi Rusyandi, Selasa 8 Oktober 2024.

BACA JUGA: Jadi Kader Terbaik GP Ansor, Doa dan Restu Kiai NU Iringi Paslon EDUN di Pilkada KBB

Dirinya menilai program pemilahan sampah dari hulu penting dilakukan supaya mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Tapi langkah itu tak bisa hanya sekedar imbauan.

Pemerintah daerah harus menyediakan infrastruktur pendukung berupa tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di tingkat desa atau kecamatan.

Upaya pelibatan masyarakat dalam pemilahan sampah bakal didorong kepada pemerintah desa dan RW. Mereka akan diberi pemahaman bahwa sampah juga punya nilai besar dalam pemasukan ekonomi.

“Sehingga selain menuntaskan masalah lingkungan, pengelolaan sampah dengan baik akan membawa kesejahteraan. Sebab jika diolah sampah bisa mendatangkan berkah,” ujarnya.

Pada saat itu berjalan, warga KBB tidak akan terlalu bergantung ke TPA Sarimukti. Apalagi kondisi TPA Sarimukti saat ini sudah mengalami masalah overload karena jadi satu-satunya tempat pembuangan akhir bagi warga di kawasan Bandung Raya.

BACA JUGA: Pilkada KBB 2024: Paslon EDUN Siapkan Program Revitalisasi Pasar Tradisional

Kalau pun mesti buang sampah ke TPA Sarimukti, itu hanya sampah yang sudah tidak bernilai. Karena sampah yang punya nilai ekonomis lebih sudah diolah jadi maggot atau didaur ulang menjadi barang yang bernilai tinggi.

Seperti diketahui Pemprov Jabar kembali memberlakukan pembatasan angkut sampah ke TPA Sarimukti untuk empat Kota/Kabupaten di Bandung Raya.

Kota Bandung dari 170 ritase menjadi 140 ritase, Kabupaten Bandung dari 70 ritase ke 40 ritase, Kota Cimahi dari 37 ritase menjadi 17 ritase dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 ritase menjadi 17 ritase.

Pembatasan angkut sampah ke Sarimukti ini dilakukan karena terjadi overload. Berdasarkan data data DLH Jabar, saat ini ada 1.750 ton dengan 267 ritase sampah per hari dikirim empat daerah ke TPA Sarimukti.