HALOJABAR.CO – Minimnya ketersediaan lahan pertanian di Kota Cimahi membuat daerah ini kerap kali terancam ketahanan pangan.
Hal itu yang membuat Pemkot Cimahi memutar otak agar ketersediaan pangan di kota dengan tiga kecamatan itu bisa tetap terpenuhi.
“Berkurangnya luasan lahan dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, menjadi penyebab masalah dalam ketersediaan pangan di Cimahi,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi belum lama ini.
BACA JUGA: Polres Cimahi Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis, Orang Tua Siswa Sambut Positif
Namun Dicky memastikan ketersediaan pangan di wilayahnya tetap aman. Sebab pasokan pangan dari luar daerah sejauh ini cukup lancar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cimahi.
“Saya sudah cek antara supply dan demand, supply masih cukup aman bahkan berlebih,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, harga-harga juga masih cukup wajar dan masih ada di bawah rata-rata. Oleh karena itu stok pangan tetap terjaga walaupun Cimahi bukan daerah produsen.
Menurutnya, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sudah memiliki program untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yakni Gerakan Pangan Murah (GPM). Program tersebut menyediakan pangan dengan harga murah.
BACA JUGA: Polres Cimahi Bekuk 24 Tersangka Pengedar Narkoba, Salah Satu Pelaku Pernah Bakar Rumah Mertua
“Gerakan Pangan Murah Pangan Pokok dan Segar Kota Cimahi ini diagendakan sebanyak 30 kali selama tahun 2024, baik digelar di Pemkot Cimahi maupun di kelurahan-kelurahan,” sebutnya.
Dalam program GPM itu digelar berbagai produk dari KTNA, KWT-KWT, Gapoktan, CHC, Pengusaha Pangan yang ber-KTP Cimahi. Ini juga menjadi upaya Dispangtan Kota Cimahi dalam pembinaan Pelaku Usaha Pangan Daerah melalui program di Bina, diBela dan diBeli (B3).
“Apa yang dilakukan Dispangtan Kota Cimahi melalui GPM ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya.***
