HALOJABAR.CO – Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diikuti lima pasangan calon membuat potensi pelanggaran yang terjadi cukup tinggi.
Hal itu bisa terlihat dari selama berlangsungnya kampanye sudah ada beberapa sejumlah dugaan pelanggaran pada proses menuju Pilkada KBB 2024 yang beredar di media sosial. Meski kebenarannya perlu ada pembuktian lebih lanjut.
Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Sidha mengatakan, banyaknya pasangan calon maka kerawanan juga cukup tinggi.
“Saya lihat di KBB ini potensi-potensi untuk pelanggaran itu besar, sebab selain calonnya banyak juga wilayahnya besar,” ucapnya, Selasa 29 Oktober 2024.
BACA JUGA: Debat Perdana Pilkada KBB, Paslon Hanya Diperbolehkan Bawa 30 Pendukung ke Lokasi
Dia menyoroti salah satu dugaan pelanggaran oleh para kepala desa seperti yang sekarang ramai dibicarakan. Disengaja atau tidak hal itu bisa berimbas pada persoalan-persoalan netralitas.
Hal tersebut jangan sampai ‘menormalisasi’ hal-hal yang tidak boleh dilakukan kemudian menjadi boleh. Kondisi itu tentunya dapat mencederai Pilkada dan nilai-nilai demokrasi.
Menurutnya yang paling tepat dilakukan Bawaslu adalah mengklarifikasi dan meminta keterangan dari kepala desa. Kalau seandainya kepala desa itu terlihat dan terlibat dalam konteks campaign atau dekat dengan salah satu paslon.
“Ini kan sebenarnya harus dikonfirmasi dan diklarifikasi. Jangan sampai nanti ini dijadikan sesuatu yang normal, itu yang berbahaya,” tegasnya.
Arlan menilai, langkah pemanggilan kepala desa yang dilakukan Bawaslu KBB sudah tepat. Intinya bukan memberikan sanksi, namun dalam konteks ini mengklarifikasi atau mengkonfirmasi kegiatan-kegiatan tersebut.
Selain itu, hal ini juga akan menjadi pelajaran bagi pasangan calon agar harus lebih berhati-hati dalam melakukan kampanye atau dalam melakukan pendekatan-pendekatan yang sifatnya itu masuk ke paslon.
“Kepala desa ini menjadi orang yang berpengaruh di desanya sehingga menjadi magnet tersendiri bagi paslon untuk melakukan politisasi kepada para kades,” pungkasnya. ***