HALOJABAR.CO – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang bisa mengganggu pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan memindahkan tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di daerah rawan terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor.
Penjabat (Pj) Bupati Bandung Ade Zakir mengatakan bersama KPU KBB terus memetakan TPS rawan bencana saat pelaksanaan Pilkada 2024, supaya segera diantisipasi agar pelaksanaan pencoblosan tetap lancar. Tahap awal, ada 5 lokasi TPS yang diputuskan untuk dipindahkan lokasinya.
“Kita melalui desk Pilkada Pemkab Bandung Barat bersama KPU sepakat untuk relokasi 5 TPS karena rawan bencana longsor dan banjir. Seperti ke dalam ruangan pakai fasilitas publik,” ucapnya, Jumat 22 November 2024.
BACA JUGA: Tiga Rumah di Cikalongwetan KBB Rusak Sedang dan Berat Tertimpa Tiang Listrik yang Roboh
Kelima lokasi TPS tersebut yakni 3 TPS di Desa Mekarwangi, Kecamatan Singdangkerta karena rawan banjir dari luapan sungai Cibeber.
Serta dua TPS di lokasi bencana pergerakan tanah, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, serta TPS di lokasi longsor Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor.
Selain relokasi TPS, pihaknya bakal melakukan normalisasi sungai Cibeber agar tak terjadi banjir susulan. Untuk bencana longsor dan pergerakan tanah, pemerintah tengah melakukan proses relokasi hunian warga dengan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kalau untuk Pilkada solusinya TPS direlokasi, sedangkan penanganan bencananya kita lakukan normalisasi dan relokasi rumah,” tuturnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu guna memastikan pelaksanaan Pilkada Serentak berjalan lancar. Aparat BPBD, Satpol, serta kewilayahan saat ini fokus mengawal proses distribusi logistik dari gudang KPU ke kecamatan.
BACA JUGA: Debat Kedua Pilkada KBB 2024 Memanas saat Paslon Bahas Kebijakan Rotasi Mutasi Jabatan
Para petugas harus memastikan logistik itu sampai tanpa ada gangguan keamanan atau ancaman bencana. Pada hari H pencoblosan, dirinya juga meminta seluruh Nakes di puskesmas dan 3 RSUD untuk siaga.
“Itu untuk mengantisipasi kalau ada yang butuh bantuan pengobatan atau kelelahan segera ditangani,” ucapnya.
Menurutnya, ancaman lain yakni soal ketersediaan sinyal internet karena berdasarkan hasil pemetaan KPU, sebanyak 1.472 TPS masuk kategori sinyalnya kuat, 371 TPS yang sinyal internet sedang, dan 80 masuk kategori TPS lemah sinyal.
“Seperti pengalaman pada pemilu-pemilu sebelumnya, kami akan surati provider supaya ada penguatan sinyal,” pungkasnya.***