Respons Wali Kota Bandung Farhan setelah Kasino Berkedok Tempat Futsal di Kosambi Digerebek Polisi

kasino kosambi bandung
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Diskominfo Kota Bandung)

HALOJABAR.CO – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, buka suara terkait penggerebekan kasino berkedok tempat futsal dan biliar di salah satu ruko di kawasan Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.

Merespons pengungkapan kasus kasino ilegal di daerah Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Bandung Farhan mengapresiasi kinerja kepolisian dan menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi kejahatan lain yang lebih serius, termasuk terorisme.

“Kita harus siap menjadi bagian utama dalam mendeteksi dan mencegah ancaman terorisme di tingkat masyarakat. Oleh karena itu, kami memohon dukungan TNI dan Polri untuk memberikan pelatihan dan pembinaan bagi anggota Satpol PP,” beber Farhan.

Ia mengajak seluruh jajaran Satpol PP untuk terus mengabdi secara profesional, kolaboratif, dan berorientasi pada pelayanan prima bagi masyarakat.

“Mari kita hadir sebagai pelindung masyarakat. Tegas dalam sikap, bijak dalam tindakan,” ucapnya.

BACA JUGA: Warga Kota Bandung Berharap Pembangunan Flyover Nurtanio Segera Tuntas

Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan 63 orang, tiga orang di antaranya merupakan pengelola dari ruko yang dijadikan tempat judi itu.

“Lokasi ini adalah lokasi yang tersembunyi yang tersamar oleh keramaian kota, dan merupakan TKP untuk judi konvensional,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan dikutip dari Detik.com, Selasa, 17 Juni 2025.

Polisi juga menyita uang tunai senilai Rp 369 juta. Di lokasi itu, terdapat 10 meja judi jenis niu-niu dan baccarat dengan satu ruangan VIP.

“Di sini minimal taruhan Rp 300 ribu, dan up (sampai) Rp 3 juta. Di atas itu mereka akan memasuki ruang VIP (permainannya),” ungkap Hendra.

Ruko ‘kasino’ tersebut selama ini beroperasi dengan kedok sebagai tempat bermain futsal, karaoke, hingga biliar.

Ruko ‘kasino’ tersebut selama ini beroperasi dengan kedok sebagai tempat bermain futsal, karaoke hingga billiard.

“Memang ini kondisinya sangat tersamar di keramaian kota, dan promosinya futsal. Jadi ini suatu tempat yang sangat terkamuflase di tengah kota, tetapi Alhamdulillah polisi bisa mengendus dan menyelidikinya dan kita lakukan penggerebekan,” ucap Hendra.***