HALOJABAR.CO – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meluncurkan program inovatif ‘Sadulur Disabilitas’.
Yakni sebuah inisiatif perluasan layanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang menyasar para penyandang disabilitas.
Program ini dikemas dengan sistem jemput bola, baik secara daring maupun luring, menjangkau sekolah luar biasa (SLB) hingga pelosok kecamatan.
Kepala Disdukcapil KBB, Hendra Trismayadi, Jumat (15/8/2025), menjelaskan, “Sadulur Disabilitas ini merupakan pelayanan Adminduk online yang dikembangkan khusus untuk mempermudah SLB yang memiliki operator, sehingga data dapat langsung diinput ke sistem kependudukan nasional.”
Meski proses daring mempercepat layanan, Disdukcapil juga siap melakukan jemput bola langsung ke lokasi jika diperlukan.
Namun, program ini tidak lepas dari tantangan. Hendra mengungkapkan, validasi data menjadi kendala utama. Dari 1.400 penyandang disabilitas yang terdata, baru sekitar 700 orang yang memiliki dokumen kependudukan lengkap.
“Kami akan melakukan pendataan secara berkala sekaligus memperluas jangkauan layanan,” ujarnya.
Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia yang memahami bahasa isyarat juga menjadi pekerjaan rumah.
“Tidak semua penyandang disabilitas menggunakan bahasa suara. Ke depan, kami akan memberikan pelatihan bahasa isyarat untuk petugas agar pelayanan lebih inklusif,” papar Hendra.
Faktor anggaran dan peralatan pelayanan yang usang juga turut menjadi perhatian.
Hendra menegaskan, layanan Adminduk adalah kewajiban pemerintah.
“Maka kami harus pastikan perangkat dan SDM siap,” katanya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesadaran masyarakat. Ia mengimbau keluarga penyandang disabilitas untuk tidak malu atau menyembunyikan kondisi.
“Karena semua warga negara punya hak yang sama untuk mendapatkan dokumen kependudukan,” pungkasnya, menekankan pentingnya inklusivitas dan pemenuhan hak dasar bagi seluruh warga KBB. advetorial