SDN Cipageran Mandiri 4 Tingkatkan Minat Baca Siswa dengan Program Gasibu

SDN Cipageran Mandiri 4
Siswa di SDN Cipageran Mandiri 4, Kota Cimahi sedang mengikuti program Gerakan Literasi Rabu (Gasibu) yang rutin dilaksanakan setiap hari Rabu untuk meningkatkan minat baca. (Foto: Istimewa)

HALOJABAR.CO – SDN Cipageran Mandiri 4 Kota Cimahi yang memiliki cara unik untuk meningkatkan minat baca para siswa. Salah satunya yakni dengan menggulirkan program Gerakan Literasi Rabu (Gasibu) yang rutin dilaksanakan setiap hari Rabu.

“Kami menekankan pentingnya membaca sebagai bagian dari pengembangan literasi, melalui program Gasibu,” kata Kepala Sekolah SDN Cipageran Mandiri 4, Indri Puri, belum lama ini.

Dia mengakui bahwa siswa kelas 1 yang akan naik ke kelas 2 masih ada yang belum bisa membaca. Namun saat siswa naik kelas, kemudian guru bakal memberikan bimbingan khusus agar kemampuan membacanya meningkat.

BACA JUGA: Kolaborasi Coway dan ITB Sukses Cetak Inovator Muda di Sektor Pengolahan Air Masa Depan

Kegiatan Gasibu dirancang untuk menambah motivasi para siswa agar lebih gemar membaca buku. Oleh karena itu, sekolah melarang siswanya untuk membawa ponsel.

“Di sekolah kami siswa dilarang membawa gadget karena dikhawatirkan dapat mengganggu fokus mereka dalam belajar,” terangnya.

Tak hanya itu, Indri juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung literasi anak, mengingat waktu bersama guru di sekolah terbatas.

Mengingat motivasi siswa juga dipengaruhi oleh dukungan orang tua. Sejauh ini beberapa orang tua ada yang merespons positif, namun ada juga yang tidak terlalu terlibat.

Disinggung terkait keterbatasan buku paket, SDN Cipageran Mandiri 4 bekerja sama dengan komunitas literasi di Cimahi untuk mendukung gerakan literasi di sekolah.

Literasi ini lebih banyak minat baca pada buku fiksi atau cerita, sehingga dialokasikan waktu khusus untuk pembiasaan membaca.

BACA JUGA: Ajang Selebrasi Seni Visual, Jakarta Doodle Fest Hadir di Kota Bandung

Selain membaca siswa pun diberikan diberikan penayangan cerita anak melalui YouTube, dan diminta menyebutkan tokoh-tokoh yang muncul dalam tayangan tersebut.

Termasuk juga mendatangkan tokoh literasi dari Komunitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk memberikan edukasi dan bimbingan terkait minat baca kepada siswa.

Sementara kegiatan lainnya yang dilakukan termasuk meresume atau menceritakan kembali apa yang telah ditayangkan, terutama untuk siswa kelas 5 dan 6. Sedangkan siswa kelas 1 hingga 4 lebih diarahkan untuk membaca dan menjawab pertanyaan ringan dari guru.

“Pembinaan literasi dilakukan rutin di seluruh kelas, harapannya adalah adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua, serta dukungan dari lingkungan sekitar, agar budaya literasi siswa meningkat,” pungkasnya.***