Sekda Jabar Kuatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Penanganan Gempa Bumi dengan Shizuoka Jepang

Sekda Jabar Shizuoka

Tsuguya Fujii, Presiden Direktur Aiwa Holdings, yang turut hadir dalam kunjungan ini, menyatakan kebanggaannya dapat memberikan beasiswa kepada Sadida dan berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan para pemuda Jawa Barat.

BACA JUGA: Pemprov Jabar dan Bea Cukai Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai Rp10,78 Miliar

“Saya berjanji akan terus membantu, dan dengan sepenuh tenaga akan memfasilitasi lebih banyak beasiswa bagi mahasiswa Jawa Barat ke depan,” ujar Tsuguya Fujii.

Sadida, sebagai penerima beasiswa pertama dari Aiwa Holdings, memberikan pernyataan mengenai pengalamannya.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini. Menjadi penerima beasiswa Aiwa Holdings telah membuka banyak pintu bagi saya untuk mempelajari ilmu yang sangat relevan dengan kondisi di Jawa Barat, terutama terkait bangunan yang tahan gempa. Saya berharap, dengan ilmu yang saya peroleh di sini, saya dapat berkontribusi bagi pembangunan yang aman bencana di Jawa Barat,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa, melalui program ini membuka kesempatan yang luas bagi anak-anak muda di Jawa Barat untuk belajar di luar negeri, khususnya di Jepang, serta mendapatkan pengalaman berharga.

Dalam kesempatan tersebut, Tanigawa, perwakilan dari Shizuoka Institute of Science and Technology, juga menekankan kesamaan antara Jepang dan Indonesia yang sama-sama rawan bencana alam. Ia menyatakan bahwa pihaknya siap menerima lebih banyak mahasiswa dari Jawa Barat untuk belajar di institusi tersebut, serta memperkuat pertukaran pengetahuan, khususnya di bidang teknologi bangunan tahan gempa.

Di akhir kunjungan, Herman menegaskan pentingnya kerja sama ini bagi Provinsi Jawa Barat. “Kerja sama antara kedua provinsi ini akan terus kami kuatkan, khususnya dalam pengiriman mahasiswa dan pegawai untuk mendalami science dan technology, terutama dalam penanganan gempa. Kita ketahui Shizuoka merupakan salah satu prefektur yang sangat rawan gempa bumi. Mereka punya pengalaman, serta banyak ahlinya. Kita gali ilmunya dan kita aplikasikan di Jawa Barat,” pungkas Herman.***