HALOJABAR.CO – Kebijakan baru Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tentang kebijakan jam malam bagi pelajar sebagai bagian dari upaya pencegahan kenakalan remaja mendapatkan dukungan dari Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail.
Seperti pendidikan di barak militer, kebijakan soal aturan jam malam bagi pelajar ini juga coba didorong bisa diterapkan di semua wilayah Jawa Barat.
“Regulasi jam malam menjadi langkah preventif untuk menghindarkan pelajar dari aktivitas negatif, terutama pada malam hari,” kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, Selasa 3 Juni 2025.
Jeje menyampaikan komitmennya dalam mendukung kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi. Apalagi Bandung Barat ini wilayahnya sangat luas, dengan karakter masyarakat yang beragam serta jumlah pelajarnya juga banyak.
“Untuk itu pendekatan kebijakannya pun harus disesuaikan dengan kondisi lokal di Bandung Barat,” sambungnya.
BACA JUGA: Disdik Jabar Gencarkan Sosialisasi Jam Malam bagi Pelajar, Berlaku Mulai 1 Juni 2025
Dia pun menyoroti kawasan Lembang sebagai salah satu wilayah yang perlu perhatian khusus. Dengan intensitas sosial yang tinggi pada malam hari, terutama saat akhir pekan atau musim liburan, Lembang kerap menjadi lokasi tongkrongan remaja atau pelajar.
Oleh karenanya Pemda KBB akan mengajak berbagai pihak untuk duduk bersama menyusun mekanisme terbaik penerapan kebijakan ini. Seperti melibatkan Forkopimda, Dinas Pendidikan, pihak kepolisian, MUI, tokoh masyarakat, hingga sekolah.
“Ya kita tidak menutup mata, ada pelajar yang nongkrong hingga larut malam di titik-titik rawan. Ini yang perlu kita antisipasi,” kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya tidak ingin hanya menjadi aparat penertiban tapi hadir sebagai pembina yang mengedepankan edukasi dan perlindungan anak. Kebijakan tersebut selaras dengan semangat pembangunan Bandung Barat yang aman dan berdaya saing.
“Yang dilakukan Pak Gubernur termasuk soal jam malam pelajar kita dukung. Ini sejalan dengan visi Bandung Barat Amanah, dan menjadi bagian dari Jabar Istimewa,” tuturnya.***