HALOJABAR.CO – Investasi yang masuk ke Kota Cimahi sejak tahun 2023 terus menurun, dikarenakan lesunya ekonomi dan dampak pengaruh dari ekonomi global.
Bahkan jika dibandingkan dengan pada saat pandemi COVID-19 nilai investasi yang masuk ke Cimahi masih lebih baik dibandingkan dengan tahun 2023 dan 2024.
Data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi, realisasi investasi di Kota Cimahi tahun 2023 hanya Rp1,89 triliun dari yang ditargetkan Rp 2,11 triliun.
Kemudian kondisi itu terus berlanjut di tahun 2024 dimana realisasi investasi juga turun lagi menjadi Rp1,36 triliun dari target Rp2,11 triliun. Nilai target itu masih sama dengan tahun ini yang diharapkan bisa tercapai.
“Tren investasi di Cimahi turun sejak 2023 dan tahun 2024,” kata Kepala DPMPTSP Kota Cimahi, Dadan Darmawan saat dihubungi, Senin 17 Februari 2025.
Dadan menerangkan, investasi yang cukup besar pada saat pandemi COVID-19 terjadi dari realisasi proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta Bandung. Saat itu realisasinya mencapai Rp2,11 triliun.
“Setelah itu tidak ada lagi proyek besar di Cimahi dan malah cenderung mengalami penurunan,” sambungnya.
BACA JUGA: Dukung Peningkatan Ekosistem Investasi, Menteri Nusron Percepat Penyusunan 2.000 RDTR
Analis Kebijakan Ahli Muda pada DPMPTSP Kota Cimahi Irma Kumalasari menyebutkan berdasarkan data investor yang masuk di tahun 2024 masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp825 miliar.
Sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp546 miliar. Untuk PMA itu ada sebanyak 196 dan PMDN 3.406 dengan dominasinya memang masih di sektor tekstil dengan sekitar 3.600 kegiatan usaha.
Faktor yang menyebabkan lesunya investasi di Kota Cimahi dikarenakan dampak ekonomi secara global. Sebab kondisi di lapangan adanya perusahaan-perusahaan yang terdampak sehingga enggan menyuntikan tambahan modalnya.
“Industri sekarang memang belum terlalu bagus, bahkan di lapangan kita menemukan investor dari industri yang tutup,” ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan membuat kajian untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Kota Cimahi. Termasuk investasi di bidang pariwisata yang akan dikembangkan di Ecowisata Cimenteng dan Teras Ciseupan.
Pihaknya juga akan mencoba menarik investor untuk mengelola bangunan bekas pabrik untuk dijadikan kawasan perdagangan dan sebagainya. “Kita akan buat kajian semacam superblock, seperti kawasan perdagangan untuk menarik investor baru,” pungkasnya.***