Ia menambahkan, keberhasilannya membuat pupuk cair sulfur berbahan baku belerang, serta media tanam dari limbah padi dan kotoran hewan tidak terlepas dari dukungan petani di wilayah Kecamatan Saguling, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Tapi juga dari petani luar daerah seperti Kabupaten Purwakarta hingga Subang.
“Berkali-kali gagal uji coba pupuk, dan sempat menyerah. Namun para teman-teman petani saya terus mendorong dan mendukung saya. Ya itu tadi karena mereka pun membutuhkan pupuk yang terjangkau harganya. Karena melihat kondisi itulah saya bangkit kembali,” tandasnya.***