Warga Sayangkan Proyek Eiger Camp Terhenti, Selama Pembangunan Serap Pekerja Lokal

Warga Eiger Camp
Ketua RW 15 Kampung Kancah Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, KBB, Sudiyanto. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Warga Kampung Kancah Sukawana Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berharap pembangunan Eiger Camp bisa kembali dilanjutkan.

Mereka menyayangkan jika proyek agrowisata dengan konsep alam ini harus terhenti, mengingat selama proses pembangunan selalu melibatkan pekerja lokal.

“Sangat disayangkan kalau proyek ini harus berhenti sebab ini kan agrowisata yang selalu melibatkan masyarakat di sini,” kata Ketua RW 15 Kampung Kancah, Sudiyanto kepada wartawan saat ditemui di lokasi Eiger Camp, Jumat 11 April 2025.

Menurutnya, masyarakat di wilayahnya tidak merasa terganggu dan sejauh ini semua berjalan kondusif. Sebaliknya infrastruktur di masyarakat jadi terperhatikan karena ada pembenahan. Sementara yang digembar-gemborkan di media sosial seperti tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Di wilayah Desa Cihideung dan Karyawangi ini terdapat lima RW yang sejak dulu memimpikan jalan Sukawana itu diperbaiki. Adapun tiga BUMN yang bersinggungan yakni PTPN, PDAM dan Perhutani belum melakukan itu.

Kemudian ketika pihak Eiger masuk mereka membangun komitmen dengan warga untuk memperbaiki infrastruktur jalan, pelebaran, dan pembuatan drainase. Adapun sejauh ini hal tersebut sudah terealisasi secara bertahap.

BACA JUGA: Perusakan Monumen Eyang Madfai di Gunung Tangkuban Parahu Disesalkan Masyarakat Adat Sunda

“Pengembang Eiger Camp senantiasa melibatkan warga sekitar dalam setiap progres pembangunannya. Penyerapan tenaga kerja maupun antisipasi dampak bencana selalu diperhatikan oleh mereka,” tandasnya.

Disamping itu, warga setempat bersama Eiger Camp juga membangun komitmen agar komposisi tenaga kerja baik saat pembangunan maupun operasional setelah resmi dibuka diambil dari masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah saat ini hampir 100 persen tenaga sekuriti yang diminta oleh Eiger itu dari warga setempat, jumlahnya ada 10 orang dan di Bobocabin ada 28 karyawan semua warga setempat,” sambungnya.

Sejauh ini, lanjut dia, pembangunan Eiger Camp tidak pernah memantik keluhan warga. Sebaliknya Eiger Camp sejak dini sudah memetakan dampak lingkungan dan sosial masyarakat sekitar.

Progres pembangunannya selalu berkoordinasi dengan masyarakat dan tidak ada yang komplain. Baru dibangun jalan saja warga sudah senang karena impian sejak dulu. Apalagi jika sudah beroperasi warga meyakini akan memberi efek domino bagi ekonomi masyarakat.

“Warga berharap proyek ini terus berjalan sesuai rencana karena warga optimis keberadaan Eiger Camp akan menjadi destinasi wisata akan memberi kontribusi ekonomi bagi warga dan pendapatan negara,” pungkasnya.***