HALOJABAR.CO – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tercatat ada tiga kecamatan yang jadi perhatian karena kasusnya selalu menonjol.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes), KBB, Nurul Rasyihan mengatakan wilayah KBB merupakan daerah endemik DBD. Indikatornya karena setiap tahun selalu muncul kasus DBD dan tidak jarang ada korban jiwa.
“KBB masih harus waspada terhadap ancaman DBD karena setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai ratusan,” ucapnya, Selasa 22 April 2024.
Nurul menyebutkan, ada tiga kecamatan yang jadi perhatian karena selalu mencatatkan kasus tertinggi dibandingkan kecamatan lain. Yakni Kecamatan Cililin, Cihampelas, dan Kecamatan Cikalongwetan.
Seperti kasus di tahun ini, hingga April 2025 dari total kasus DBD di KBB sebanyak 453, didominasi dari tiga kecamatan tersebut. Yakni di Kecamatan Cililin 70 kasus, Cihampelas 55 kasus, dan Cikalongwetan 48 kasus.
BACA JUGA: Kasus DBD di KBB Turun Signifikan, Dinkes Waspada Lonjakan saat Musim Pancaroba
“Untuk kasus tiga bulan terakhir di tahun ini, totalnya mencapai 453 kasus dan didominasi usia 15 sampai 44 tahun,” sebutnya.
Namun dari kasus itu tidak ada yang hingga menyebabkan meninggal dunia. Rinciannya di bulan Januari ada 172 kasus, Februari 155 kasus dan Maret 125 kasus.
Untuk jenis kelamin penderita DBD mayoritas laki laki dengan jumlah 233 kasus dan perempuan 221 kasus.
Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan golongan umur kasus tertinggi menimpa warga berusia 15 sampai 44 tahun dan usia 5 sampai 14 tahun.
Untuk di bawah usia 1 tahun ada 8 kasus, 1 sampai 4 tahun 47 kasus, 5 sampai 14 tahun 116 kasus, 15 sampai 44 tahun 198 kasus dan di atas 44 tahun ada 85 kasus.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD, terutama dengan memperkuat program 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang).
“Tindakan pencegahan lainnya adalah dengan penggunaan obat anti nyamuk dan fogging di daerah rawan,” pungkasnya.***