HALOJABAR.CO – Jelang Pilkada 2024, calon Bupati Bandung Barat nomor urut 1, Didik Agus T, terus blusukan kampanye menemui masyarakat di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Salah satu program yang diusung oleh pasangan DILAN (Didik-Gilang) ini adalah memberikan perhatian kepada pelaku usaha kecil dan UMKM supaya produk dan usahanya lebih maju lagi.
Salah satu bentuk kepedulian dan perhatian terhadap pelaku usaha kecil ditunjukan oleh Didik dengan memborong cilok yang dijajakan oleh penjual keliling di daerah Baranangsiang, Cipongkor, belum lama ini.
Cabup yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Bandung Barat Gilang Dirga itu lalu secara spontan memborong cilok yang dijajakan untuk kemudian dibagikan ke masyarakat. Dia lalu berkomunikasi dengan penjual cilok keliling yang bernama Oman tersebut.
BACA JUGA: Pilkada KBB 2024: Calon Bupati Bandung Barat Didik Agus T Rutin Donor Darah
Selain mendoakan, Didik juga menanyakan apa yang jadi kendala dan harapan dari pelaku usaha kecil seperti Oman ke depan agar usahanya bisa berkembang. Oman mengaku telah berjualan menjajakan cilok sejak 2019 saat wabah COVID-19.
Itu menjadi usaha yang dilakoni untuk menafkahi keluarganya. Oman menjual ciloknya Rp1.000 per butir. Hasil keuntungannya meskipun tidak seberapa, tapi bagi dirinya sangat berarti. Istilahnya meskipun tak seberapa yang penting berkah.
Saat bertemu dengan cabup dari pasangan yang memiliki jargon Benahi ini, cilok milik Oman masih tersisa sekitar 150. Semuanya langsung habis diborong oleh Cabup Didik dan dibagikan untuk masyarakat sekitar.
“Saya beli semua ya, untuk dibagi-bagi sama bapak-bapak dan ibu-ibu di sini,” kata Didik.
Menurut kader PKS KBB ini, dengan membeli dagangan dari pedagang kecil setidaknya dirinya bisa berbagi kebahagian dan mendukung usaha kecil lokal di KBB.
Didik juga mengajak segenap lapisan masyarakat di KBB untuk mengambil peran masing-masing dengan potensinya, guna membangun ekonomi di lingkungan sekitar dengan cara sederhana namun berarti.
“Setiap yang kita beli menjadi bentuk kepedulian terhadap para pedagang yang mengandalkan usaha sederhana mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tandasnya.***