HALOJABAR.CO – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meninjau Gedung Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan, Kota Bandung, yang atapnya roboh di bagian depan bangunan pada Senin 28 Oktober 2024 kemarin.
Saat kejadian, gedung dalam kondisi ramai dipergunakan sebagai lokasi pameran seni lukis. Menjelang aktivitas pameran berakhir, sekitar pukul 17.30 WIB, atap roboh di bagian depan bangunan yang digunakan sebagai ruang galeri.
Sebelumnya tidak ada tanda-tanda kerusakan sehingga gedung tersebut tetap digunakan untuk pameran.
“Gedung Pusat Kebudayaan dibawah koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kemarin sore mengalami musibah, atapnya roboh. Setelah saya cek langsung ini heritage, bangunan tua yang memang di bagian atap belum pernah ada perbaikan,” tutur Herman Suryatman ditemui usai peninjauan, Selasa 29 Oktober 2024 pagi.
“Kayu-kayunya merupakan kayu tua, kemudian kondisinya rapuh sehingga tidak bisa menahan beban genteng, yang pasti itu sangat berat hingga kemarin roboh,” tambahnya.
BACA JUGA: 2,3 Juta Masyarakat Jabar dalam Antrean Kepesertaan PBI-JKN Akan Diverifikasi
Herman menuturkan begitu pihaknya mendengar informasi atap Gedung Pusat Kebudayaan roboh, langkah yang pertama dilakukan, yakni upaya penyelamatan korban terdampak kerobohan atap gedung tersebut.
Dimana korban sebanyak tiga orang mengalami luka ringan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Herman menyebut hingga saat ini kondisi ketiga korban sudah pulang ke kediaman masing-masing.
“Jadi yang pertama menyelamatkan korban. Ada tiga orang korban luka ringan langsung dibawa ke rumah sakit dan saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Namun kami minta kepada Plh Kadisparbud Jabar agar dimonitor untuk memastikan mereka dalam keadaan baik,” kata Herman.
Ia menekankan Pemdaprov Jabar bertanggung jawab untuk mengawal dan memastikan secepatnya ketiga korban penjaga stan pameran itu pulih.
“Insyaallah, kondisinya baik, sekali lagi luka ringan, yang dua shock dan yang satu memang ada empat jahitan,” ucapnya.
Selanjutnya, Herman menginstruksikan agar Gedung Pusat Kebudayaan dilakukan pengamanan, jangan sampai ada orang yang masuk ke lokasi karena dikhawatirkan terjadi roboh susulan sebab siku-siku atau rangka atap bangunan konstruksinya saling berkait, apalagi masih ditumpangi genteng.
BACA JUGA: Akses Jalan Gang Cipedes Hegar Bandung yang Sempat Ditembok Yayasan Trimulia Kembali Dibuka
Herman menyampaikan pula bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, sekaligus mengingatkan Disparbud Jabar berkoordinasi dengan kementerian yang membidangi cagar budaya untuk berkonsultasi terkait kaidah-kaidah bagaimana perlakuan maupun perbaikan terhadap bangunan tersebut.