HALOJABAR.CO – Pemilih yang tidak menyalurkan hak suaranya (golput) pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat memprihatinkan.
Pasalnya angka golput di KBB, sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan gelaran Pilkada sebelumnya. Bahkan jumlahnya melebihi suara pemenang Pilkada KBB, Jeje Ritchie Ismail-Asep Ismail.
Berdasarkan data, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Serentak 2024 di KBB ada sebanyak 1.309.568 pemilih. Terdiri dari 661.572 pemilih lak-laki dan 647.996 pemilih perempuan.
Kemudian berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara, KPU KBB mengumumkan Paslon Nomor Urut 2 Jeje-Asep Ismail berada diurutan teratas dengan perolehan 341.225 suara. Urutan kedua Paslon Nomor Urut 3, Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat urutan kedua dengan perolehan 224.066 suara.
Lalu disusul Paslon Nomor Urut 1, Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga urutan ketiga dengan perolehan 165.672 suara, urutan keempat Paslon Nomor Urut 4, Edi Rusyandi-Unjang Asari dengan perolehan 137.567 suara, dan terakhir Paslon Nomor Urut 5, Sundaya-Asep Ilyas dengan perolehan 43.843 suara.
Namun ternyata dari jumlah itu diketahui ada 397.195 DPT yang memilih golput atau tidak menyalurkan hak suaranya. Ironisnya jumlah tersebut mengalahkan perolehan suara pemenang Pilkada KBB, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat Nomor Urut 2, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail yang memperoleh 341.225 suara.
BACA JUGA: Pilkada KBB Dilaporkan ke MK Gegara Dugaan Money Politics yang Masif
Terkait hal ini Ketua KPU KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman menyampaikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak Tahun 2024.
Seperti berkurangnya jumlah TPS dibandingkan dengan Pemilu lalu, menyebabkan adanya beberapa TPS yang berlokasi jauh dikarenakan sebaran-sebaran penduduk di KBB belum merata karena faktor Geografis, khususnya di Wilayah Selatan.
Selain itu faktor cuaca buruk yang terjadi pada hari pemungutan dan penghitungan suara (Tungsura). Termasuk adanya kejenuhan pemilih karena jarak antara pemilu dan pemilihan terlalu dekat sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih secara nasional.
“Itu bisa jadi beberapa faktor penyebabnya, sehingga jumlah masyarakat yang menggunakan hak suara di KBB hanya 72,18%,” ucapnya, Senin 9 Desember 2024.
Disinggung soal anggaran dana hibah Pilkada Rp51 miliar namun tidak mampu dioptimalkan KPU KBB untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih, pihaknya telah melaksanakan optimalisasi anggaran sosialisasi dengan beberapa metode.