HALOJABAR.CO – Dua perusahaan yang berperan sebagai transporter dan pihak produsen cairan kimia jenis soda api yakni CV Yasindo Multi Pratama serta PT Pindo Deli Karawang tidak hadir saat petugas DLH dan Kementerian LHK meninjau lokasi kejadian.
Hal itu sangat disayangkan karena selain pengecekan dampak tumpahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB dan KLH hendak mengetahui kronologi kejadian soda kaustik tumpah serta prosedur penanggulangan tatkala ada kejadian kecelakaan.
“Hari ini mengundang mereka (perusahaan) atas keinginan KLHK tapi mereka tidak hadir, itu sangat disayangkan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin, Senin 30 Desember 2024.
DLH KBB bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan pemetaan dampak pencemaran cairan B3 soda kaustik di sepanjang jalan Cigentur, Kecamatan Cikalongwetan sampai Kampung Cikamuning Desa Ciburuy, Padalarang, KBB.
Petugas mengukur tingkat keasaman dan basa tanah menggunakan pH meter di tiga lokasi tumpahan soda kaustik di Kampung Cikamuning, Nyalindung, dan Cigentur guna memastikan langkah pemulihan lingkungan.
Hasilnya, kondisi pH tiga lokasi cenderung netral dengan kadar pH 6,5-7. Artinya, tumpahan cairan soda kaustik cenderung telah terdegradasi disebabkan timbunan tanah dan tersapu air hujan.
“Hari ini kami melakukan pengecekan lokasi kebocoran soda api di sekitar Jalan Raya Padalarang – Purwakarta. Kita ingin tahun lahan yang terkontaminasi seperti apa, ternyata hasilnya netral,” terang Idad.
Menurutnya, hasil pengecekan ini jadi pertimbangan Kementerian Lingkungan Hidup dalam memutuskan langkah penanggulangan lingkungan serta tindakan terhadap perusahaan penghasil B3 serta pengangkut.
Apalagi jika dilihat lokasinya, dua perusahaan ini berada di luar Bandung Barat yakni Kota Bandung dan Karawang.
“Hasil pengecekan ini nantinya merekomendasikan apa yang harus dilakukan baik oleh kabupaten, provinsi juga lalu oleh KLHK. Karena ini ada lokus yang posisinya di Karawang jadi ada dua kota yang terlintasi. Jadi kita tunggu rekomendasi dari mereka,” tandasnya.***