Pantau Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Pj Bupati KBB Sebut Menunya Bisa Masuk di Siswa

Makan Bergizi Gratis KBB
Penjabat Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasyim meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Batujajar, KBB, Selasa 14 Januari 2022. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dilakukan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan kali ini digelar di SDN 1 Batujajar, Kecamatan Batujajar, Selasa 14 Januari 2025.

Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasyim meninjau langsung pelaksanaan hari kedua Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Batujajar yang jadi salah satu lokasi dari 9 sekolah yang mendapat distribusi program ini.

Dalam tinjauan ini, Ade Zakir didampingi oleh sejumlah Kepala SKPD Bandung Barat dan Dandim 0609 Cimahi disambut oleh puluhan siswa, orang tua serta para guru. Adapun menu yang disediakan adalah nasi, ayam kecap, tempe, sayur buncis, salad, pisang dan minuman kemasan.

“Di Bandung Barat dapurnya baru ada satu dapur, sekaligus pendistribusian dan pelayanannya dengan kelompok sasarannya ada 3.500 penerima,” kata Ade Zakir saat ditemui di SDN 1 Batujajar.

Makanan itu dibagikan mulai dari kelas 1-6 SDN 1 Batujajar, dengan rincian 544 siswa. Sementara di SDN 2 Batujajar ada 475 siswa dan 507 di SDN 3 Batujajar. Sisanya untuk sekolah lain, ibu hamil dan santri.

BACA JUGA: Pelaksanaan Perdana Program Makan Bergizi Gratis di SDN Cibungur 2 Batujajar KBB Disambut Antusias Siswa

Makan Bergizi Gratis bukan hanya disambut oleh siswa melainkan juga para orang tua. Mereka mengaku tidak perlu menyiapkan makan siang untuk anak-anaknya. Mereka juga tidak perlu khawatir dengan kandungan gizi yang ada di setiap porsinya.

“Orang tua siswa menyambut gembira program ini bahkan ikut ngangkut membantu saat menu MBG datang,” tuturnya.

Guna mengakomodir seluruh siswa sekolah dasar yang ada di Kabupaten Bandung Barat dalam Program Makan Bergizi Gratis tersebut, Ade Zakir telah memproyeksikan sekitar 80 SPPG. Namun demikian masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

“Di Bandung Barat siswa ada 240 ribu, kalo misalkan satu dapur 3.000 porsi, berarti kurang lebih membutuhkan 80 dapur untuk mengakomodir semuanya,” jelas Ade.

Dirinya optimistis bisa memenuhi target pelaksanaan MBG hingga kewilayahan pelosok Bandung Barat. Terutama di wilayah selatan yang membutuhkan perlakuan khusus. Mengingat beberapa diantaranya sulit diakses.

“Ya harus, nanti mungkin disesuaikan dengan wilayah karakter Bandung Barat. Batujajar ini kan wilayah perkotaan, mungkin nanti wilayah selatan ada perlakuan khusus,” imbuhnya.

Secara umum Ade Zakir senang melihat antusias dari para siswa. Namun ia mengingatkan kepada SPPG agar tidak hanya mementingkan kandungan gizi nya saja, tapi di setiap menu harus disesuaikan untuk memikat siswa dalam menyantap makanan.